Berita Nasional

Tiga Hari Kunker di Teritorial Kodam IX/Udayana, Banyak Hal Disentuh Kasad Jenderal TNI Dudung

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Dudung Abdurchman, S.E., M.M., kembali melaksanakan kunjungan kerja

Istimewa
Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurchman, S.E., M.M., dalam Kunjungan Kerja di wilayah teritorial Kodam IX/Udayana - Tiga Hari Kunker di Teritorial Kodam IX/Udayana, Banyak Hal Disentuh Kasad Jenderal TNI Dudung 

“Yon Armed 20/155 GS/BY dan Yon Arhanud 9/AWJ telah terwujud, dan siap operasional menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai satuan pertahanan TNI AD," ujar Kasad.

Selesai melaksanakan peresmian 2 Batalyon, Jenderal Dudung memberikan pengarahan kepada seluruh anggota jajaran Korem 161/WS di Garasi Ranpur Batalyon Armed 20 155/GS.

Kasad juga menyinggung terkait program pompa hidram dan sumur bor yang telah dilaksanakan oleh Kodam IX/Udayana, sampai saat ini sangat berdampak terhadap kehidupan masyarakat NTT dalam penyediaan air bersih.

Hal tersebut selaras dengan Program TNI AD Manunggal Air yang sudah dicanangkan sejak tanggal 24 Maret 2022.

"Program TNI AD Manunggal Air merupakan inspirasi dari Program Kodam IX/Udayana yang telah dilakukan di wilayah Bali-Nusra, khusus wilayah NTT sudah terpasang pompa hidram sebanyak 177 titik serta sumur bor sebanyak 34 titik, yang ke depan akan terus dilanjutkan lagi," ujar Kasad.

Program-program unggulan lainnya yang dilakukan satuan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di wilayah, diantaranya program ketahanan pangan melalui Budi Daya Kelor dan Ayam KUB (Ayam Kampung Unggul Balitbangtan), yang memang sangat potensial di Nusa Tenggara Timur dalam rangka pengentasan stunting.

Pohon kelor saat ini merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan masyarakat Indonesia.

Selain proses pembibitannya dan perawatannya mudah, tanaman ini juga mempunyai banyak manfaat yang luar biasa bagi pemenuhan gizi dan kesehatan tubuh.

Baca juga: Kasad Sampaikan Beberapa Pesan Kepada Pangkotamaops Jelang Hari Raya Lebaran, Ini Isinya

Dihadapkan pada kondisi geografis yang kering dan masih tingginya angka stunting di Nusa Tenggara Timur, pohon kelor sangat cocok menjadi salah satu alternatif tanaman yang dibudidayakan di daerah ini.

Selain menjadi tanaman yang dapat menambah pendapatan masyarakat, pohon kelor juga dapat dijadikan salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat di Bumi Flobamora.

Melihat manfaat dan peluang ini, Kodam IX/Udayana secara sinergi dengan instansi terkait, telah mempelopori budidaya pohon kelor dengan membangun sentra-sentra produksi di wilayah jajaran Korem 161/Wira Sakti.

Sentra-sentra produksi ini dibuat sebagai percontohan, sehingga masyarakat binaan dapat melihat dan belajar secara langsung proses pembibitan sampai dengan pengolahan hasil produksi daun kelor.

Sentra produksi kelor yang berada di Koramil 02/Camplong Kodim 1604/Kupang, Kecamatan Fatuleu juga ditinjau langsung oleh Kasad karena merupakan Program Unggulan Pengentasan Stunting Kodam IX/Udayana.

Kasipers Korem 161/WS Kolonel Caj Y.B Heru Wahyu Jatmiko, S,Th., M.Si., terkait tanaman dan produk olahan dari daun kelor atau dalam bahasa ilmiahnya disebut juga dengan Moringa Oleifera yang sedang trend berupa teh kelor yang sampai saat ini teh tersebut telah di ekspor hingga ke Jerman, Amerika dan Perancis.

Dijelaskannya, bahwa kandungan yang terdapat pada teh kelor, memiliki protein yang tinggi bahkan 7 kali lipat dibanding daging sapi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved