Berita Bali
BIADAB! Siswi SD Alami Trauma Mendalam Setelah Jadi Korban Rudapaksa dan Diancam
Sungguh malang nasib gadis belia berinisial H (12).Ia mengalami trauma mendalam, diduga setelah mendapatkan perlakuan tak senonoh seorang tetangga k
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Sungguh malang nasib gadis belia berinisial H (12).
Ia mengalami trauma mendalam, diduga setelah mendapatkan perlakuan tak senonoh seorang tetangga kos berinisial FA (20).
Berlokasi di daerah Jalan Gunung Seraya, Kota Denpasar, Bali.
Baca juga: Jerit Ketakutan Tengah Malam di Gedung SD, Loloskan Gadis Belia Ini dari Rudapaksa 4 Pemuda
H belakangan berubah menjadi murung, dan gelisah.
Padahal ia adalah sosok yang ceria.
Ia juga mengeluh sakit pada kemaluannya hingga mengeluarkan darah.

Pihak keluarga pun tak terima.
HS (41) melaporkan kepada polisi, bahwa tetangga kosnya sendiri FA, yang tega berbuat keji kepada gadis yang masih duduk di bangku sekolah dasar itu.
FA dilaporkan ke Polresta Denpasar.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa memilukan itu terjadi pada Selasa 24 Mei 2022 malam.
Sekitar pukul 20.00 WITA.
Baca juga: Tentara Rusia Disebut Rudapaksa Satu Perempuan Lalu Membunuhnya,Tinggalkan Tanda Ini di Tubuh Korban
Saat itu H sendirian di kos.
Orang tuanya sedang keluar kos karena ada keperluan.
FA yang keburu napsu, datang merangsek masuk karena diduga pintu tak terkunci.

FA disebut sempat membekap mulut H, dan memaksa untuk berhubungan badan layaknya suami istri.
Setelah melampiaskan hawa napsunya.
FA lalu mengancam korban, agar tidak melaporkan kejadian bejat tersebut dan pergi.
Baca juga: Jerit Ketakutan Tengah Malam di Gedung SD, Loloskan Gadis Belia Ini dari Rudapaksa 4 Pemuda
Tentu orang tua manapun akan syok, dan tidak terima mendengar anaknya mengalami kejadian seperti itu.
Saat dikonfirmasi mengenai kasus tersebut.
Kasi Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi, telah membenarkan adanya laporan tersebut.
Namun ia belum memberikan keterangan lebih lanjut perihal perkara itu.
"Benar ada laporannya, namun datanya belum masuk ke humas.
Kami masih menunggu proses dari petugas yang menangani," kata Perwira Balok Dua di pundak ini. (*)