Kesehatan

WASPADA! Ini Bahaya Asam Lambung Kronis, Gejalanya Panas di Dada

Orang yang mengalami gejala asam lambung naik, setidaknya dua kali seminggu dikatakan mengidap gastroesophageal reflux disease (GERD).

PIXABAY
Tribunners punya masalah maag, namun ingin tetap berpuasa di bulan ramadan? Ada cara untuk dapat tetap berpuasa bagi penderita maag. Ini tipsnya 

Tukak esofagus

Bahaya asam lambung juga dapat merusak lapisan esofagus, dan memicu terbentuknya tukak.

Gejala bisul esofagus di antaranya dada terasa panas, gangguan pencernaan, sakit saat menelan, mual, sakit perut, dan tinja berdarah.

GERD! Berikut Jenis Makanan yang Aman Untuk Kendalikan Refluks Asam

Jika tidak diobati, tukak esofagus bisa menyebabkan komplikasi serius seperti esofagus berlubang atau tukak berdarah.

Penyempitan kerongkongan asam lambung yang tidak diobati, bisa memicu peradangan, terbentuknya jaringan parut, dan pertumbuhan jaringan abnormal di kerongkongan.

Akibatnya, kerongkongan bisa lebih sempit dan kaku.

Hal itu membuat penderita susah menelan makanan, minuman, serta sesak bapas.

Tribunners punya masalah maag, namun ingin tetap berpuasa di bulan ramadan?

Ada cara untuk dapat tetap berpuasa bagi penderita maag. Ini tipsnya
Tribunners punya masalah maag, namun ingin tetap berpuasa di bulan ramadan? Ada cara untuk dapat tetap berpuasa bagi penderita maag. Ini tipsnya (PIXABAY)

Kondisi ini apabila berlangsung berkepanjangan bisa menyebabkan malnutrisi dan dehidrasi.

Infeksi paru-paru

Bahaya asam lambung yang tidak boleh disepelekan, yakni memicu infeksi paru-paru pneumonia aspirasi.

Gangguan pernapasan ini terjadi, saat asam lambung yang naik ke tenggorokan dan mulut terhirup sampai ke paru-paru.

Gejala infeksi paru-paru terkait asam lambung ini yakni demam, batuk, nyeri dada, sesak napas, kelelahan, dan kulit pucat.

Infeksi paru-paru ini apabila tidak ditangani, bisa berdampak fatal sampai merenggut nyawa.

Baca juga: GERD! Berikut Jenis Makanan yang Aman Untuk Kendalikan Refluks Asam

Barrett esofagus

Asam lambung yang merusak jaringan kerongkongan, lambat laun juga bisa memicu perubahan sel di jaringan tersebut.

Sumber: Kontan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved