Human Interest Story
Kisah Mangku Eko dan Pabrik Dupa Dubali1, dari Door to Door, Kini Punya Ratusan Karyawan Warga Lokal
Kisah Mangku Eko Bangun Pabrik Dupa Dubali1 - Awalnya Door to Door, Kini Pekerjakan Ratusan Warga Lokal.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Harun Ar Rasyid
Kisah Mangku Eko Bangun Pabrik Dupa Dubali1.
Awalnya Door to Door, Kini Pekerjakan Ratusan Warga Lokal.
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - I Nengah Eko Astana tak pernah menyangka usaha pembuatan dupa yang dimulai dari nol, kini berkembang dengan pesat.
Pria asal Banjar/Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli itu bahkan saat ini mampu mempekerjakan ratusan karyawan yang merupakan warga sekitar.
Pria yang akrab disapa Mangku Eko itu mengungkapkan usaha pembuatan dupa Dubali1 dia mulai sejak tahun 1997 silam.
Berawal dari keresahannya memilih pekerjaan karena baru lulus SMA, dan memiliki tanggungjawab sebagai pemangku di Pura Puseh.
"Akhirnya dari situ saya berdoa, mohon petunjuk Tuhan. Hingga akhirnya mendapat inspirasi untuk membuat dupa," ujarnya saat ditemui Jumat 3 Mei 2022.
Dirinya yang saat itu belum memiliki pengalaman cara membuat dupa, memutuskan untuk belajar dengan cara mencari sumber-sumber sastra di Pusat Dokumentasi (Pusdok) Bali, Museum Bali, hingga Perpustakaan Bali.
Setelah dirasa cukup menyerap informasi, Mangku Eko melanjutkan dengan melakukan berbagai eksperimen sendiri tanpa modal dari orang tua ataupun pihak lainnya.

Ia mulai membuat dupa dengan konsep 'satyam siwam sundaram'. Seluruh bahan-bahan baku disesuaikan dengan sastra Hindu Bali. Dalam sastra Hindu Bali disebutkan bahwa dupa tidak sekadar wangi dan menyala. Karena di dalam dupa harus ada unsur bunga, kayu, getah, laut, dan gunung.
Adapun proses pengerjaan juga dilakukan dengan sangat hati-hati, demi menjaga kesucian. Sehingga saat kariawan sedang datang bulan ataupun ada kematian (sebel), diminta untuk tidak bekerja dulu.
Produk dupa yang dihasilkan pun awalnya untuk konsumsi sendiri. Hingga akhirnya pada tahun 1999, dengan kualitas yang semakin baik, produk pertama Dubali1 mulai dipasarkan. "Mulanya saya jual secara door to door," ucapnya.
Lambat laun berkat kegigihannya, usaha yang dimulai dari nol kini berkembang pesat.
Sebab tidak hanya door to door, Mangku Eko juga rutin mengikuti berbagai jenis pameran yang diadakan pemerintah kabupaten maupun provinsi, sehingga produknya kini dikenal di seluruh Bali.
Bahkan pemasaran juga dilakukan secara offline dan online.
"Saat ini agen penjualan kami sudah ada di Lombok, Kalimantan, dan Sulawesi," sebutnya.
