Persib
Ini Respon Petinggi Persib Bandung Soal Keengganan Persebaya Surabaya Bermain di Bandung
Petinggi Persib Bandung, Umuh Muchtar memberikan responnya terkait keinginan manajemen Persebaya Surabaya untuk merelokasi
Gelombang massa dari bonek, bahkan akan bertahan selama berlangsungnya babak penyisihan atau 10 hari di Bandung, selama itu pula dikhawatirkan Yahya akan menimbulkan masalah baru.
"Kalau pertandingan di Bandung, (bonek) bisa bedol desa dari Surabaya ke Bandung. Aku enggak bisa bayangin 10 hari. Sepuluh hari di sana itu akan menimbulkan masalah kamtibmas," ucapnya.
"Kalau gelar pertandingan terus ada kekacauan, ini nanti liganya yang akhirnya enggak jalan," lanjut Yahya Alkatiri.
Pihaknya pun mengaku mengajukan dua opsi atas usulan tersebut.
Pertama venue pertandingan tidak digelar di Bandung atau dipindahkan ke Surabaya, bahkan keluar pulau Jawa.
Kedua, Jika venue Grup C tetap di Bandung, Yahya berharap Persebaya dipindah dari Grup C, ke grup yang bermain di luar Pulau Jawa.
Satu-satunya grup yang bermain di luar Pulau Jawa di turnamen kali ini adalah Grup B.
Grup B tuan rumah Borneo FC, diikuti empat klub lain, Barito Putera, Persija Jakarta, Rans Nusantara FC, dan Madura United FC.
Hingga saat ini, diakui Yahya, surat yang dikirim Persebaya belum mendapat jawaban dari PT LIB.
Dia berharap segera ada keputusan karena semakin dekat dengan bergulirnya turnamen pramusim 2022.
>>>Baca berita Persib lainnya<<<
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Bandung Bisa Jadi Lautan Bonek 10 Hari, Persebaya Minta Tak Main di Kandang Persib, H Umuh: Telat