Terseret Arus di Pantai Double Six
BREAKING NEWS: Seorang Remaja Terseret Arus di Pantai Double Six, Isak Tangis Kerabat Pecah
BREAKING NEWS: Seorang Remaja Terseret Arus di Pantai Double Six, Isak Tangis Kerabat Pecah
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Satu orang pengunjung Pantai Double Six, Seminyak, Badung, Bali terseret arus.
Kejadian ini terjadi sekitar pukul 10.00 wita pada Selasa, 7 Juni 2022.
Terlihat keluarga korban menunggu dengan cemas di pinggir pantai.
Isak tangis tak terbendung mendengar kabar kerabatnya mengalami musibah.
Baca juga: Ridwan Kamil Duga Ini yang Terjadi pada Emmeril Kahn Mumtadz Sebelum Meninggal
Kejadian terseret ombak ini pun dilaporkan kepada Polairud Kota Denpasar.
Bersama instansi lainnya, pencarian pun dilakukan di lokasi kejadian.
Pencarian kali ini didukung oleh dari BASARNAS dengan dua buah jetski untuk menyusuri laut.
Beberapa relawan dari berbagai instansi lain juga turut membantu pencarian di daratan sekitar areal pantai.
Berdasarkan laporan berita SAR, korban merupakan seorang remaja laki-laki atas nama Muhamad Aidil Mubarok.
Baca juga: Ungkapan Atalia Istri Ridwan Kamil pada Emmeril Kahn Mumtadz: Dimana Ril? Sini Pulang
Ia merupakan seorang pelajar berusia 16 tahun yang beralamat di Jalan Pulau Galang, Denpasar, Bali.
Diketahui, korban dan rekanan lainnya melakukan aktivitas di kawasan berbahaya.
Korban terseret arus setelah berusaha menyelamatkan saudaranya.
Hal ini diungkapkan IPDA Andhy Cahyono selaku Kasubnit Tindak Satpolairud Polresta Denpasar.
“Berawal dari korban bersama lima rekannya berangkat dari pemohon untuk bermain bola di pantai.
Setelah itu, dua orang diantaranya berenang dan tiga lainnya menunggu di pinggir pantai.
Beberapa saat terlihat salah satu korban berteriak minta tolong karena terseret.
Tiga orang yang menunggu kemudian langsung memberikan bantuan pertolongan.
Sayangnya, dari dua orang yang terseret arus, satu orangnya tidak bisa terselamatkan.
Korban yang awalnya ingin menolong malah tidak ikut terseret ombak,” jelas IPDA Andhy Cahyono.
Pihaknya saat ini terus berupaya melakukan proses pencarian bersama instansi terkait.
Setelah melakukan pencarian selama dua jam sejak dilaporkan, belum ada tanda-tanda ditemukannya korban.
Mengingat sudah menuju siang, gelombang laut semakin besar, pihaknya tetap berusaha melakukan pencarian
“Kami sampaikan kepada korban untuk membantu mendoakan agar korban segera ditemukan.
Yang pasti harapannya korban segera ditemukan dalam kondisi selamat,” ujarnya.
Dengan adanya kejadian ini ia menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi aturan saat melakukan aktivitas di pantai.
Masyarakat perlu untuk melihat himbauan dari penjaga pantai.
Apabila ada bendera merah, maka jangan melakukan aktivitas di sekitar, termasuk berenang.
Hal ini akan meminimalisir terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban seperti terseret ombak. (Yun)