Tarif Candi Borobudur
Polemik Tarif Naik Candi Borobudur, Simak Sejarah Lengkap Penemuan Salah Satu Keajaiban Dunia Ini
Candi Borobudur tengah menjadi pembicaraan usai wacana tarif naik ke atas Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu, Berikut ini adalah sejarah Borobudur.
TRIBUN-BALI.COM - Candi Borobudur menjadi perbincangan masyarakat akhir akhir ini pasca
Sejarah Candi Borobudur tak lepas dari Kerajaan Mataram Kuno yang kala itu berjaya di Tanah Jawa.
Sempat terkubur, Candi Borobudur kembali ditemukan pada 1814, saat Thomas Stamford Raffles, seorang negarawan Inggris menjadi Gubernur Jenderal di Jawa.
Pada 1970-an dan 1980-an, restorasi besar-besaran pun dilakukan sebagai upaya penyelamatan bangunan bersejarah ini.
Adapun hingga saat ini, Borobudur merupakan candi Buddha terbesar di dunia dengan karakteristik dan makna tersirat di setiap bangunannya.
Candi yang terletak di Magelang, Jawa Tengah ini juga ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada 1991.
Lantas, bagaimana sejarah Candi Borobudur?
Sejarah Candi Borobudur
Hingga saat ini, belum ada bukti pasti yang menunjukkan siapa pembangun Candi Borobudur.
Baca juga: JANGAN SALAH! Harga Tiket Rp750 Ribu Di Candi Borobudur Adalah Tiket Naik Bukan Tiket Masuk
Meski demikian, dilansir dari laman Cagar Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), pembangunan Borobudur diduga dilakukan oleh tenaga sukarela secara bertahap.
Mereka melakukan gotong royong membangun candi demi kebaktian ajaran agama pada saat Mataram Kuno dipimpin oleh Dinasti Syailendra, antara 750-842 Masehi.
Namun, dikutip dari Kompas.com, 3 November 2011, beberapa sejarawan mengatakan bahwa pembangunan Candi Borobudur dimulai pada masa Dinasti Sanjaya dan baru selesai saat era Dinasti Syailendra.
Pasalnya, saat itu agama Hindu dan Buddha sama-sama tengah berkembang di Pulau Jawa.
Pembangunan candi sendiri diyakini dimulai dengan meratakan tanah dan memadatkannya menggunakan batu untuk membentuk struktur piramida.
Selanjutnya, membangun undakan persegi dan melingkar yang dilanjutkan dengan tahap penyempurnaan, seperti penambahan pagar, tangga, dan sebagainya.