Berita Tabanan

150 Seniman Tabanan akan “Unjuk Gigi” di PKB 44 2022 

Kepala Dinas Kebudayaan, I Wayan Sugatra menyatakan, bahwa pihaknya akan mendelegasikan sekitar 150 orang seniman dalam PKB (Pekan Kesenian Bali) ke 4

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Harun Ar Rasyid
istimewa
Gladi kotor lakon pinggan Petak di halaman kantor Tabanan. (ist) 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Kepala Dinas Kebudayaan, I Wayan Sugatra menyatakan, bahwa pihaknya akan mendelegasikan sekitar 150 orang seniman dalam PKB (Pekan Kesenian Bali) ke 44 tahun 2022 ini.

Untuk itu pihaknya juga menggelar gladi kotor yang dilakukan di halaman kantor Tabanan, Jumat 10 Juni 2022 ini. Ratusan seniman itu akan mengikuti pawai yang dilaksanakan pada Minggu 12 Juni 2022 mendatang.

“Tahun ini dalam peed aya kami membawa lakon Lingga Petak. Dan tadi sudah dilaksanakan untuk gladi kotornya,” ucapnya.

Ia menjelaskan, bahwa tema besar PKB tahun ini “Danu Kerthi: Huluning Amerta” atau memuliakan air sebagai sumber kehidupan.

Dan pawai nantinya ialah kegiatan rutin hari pertama atau saat pembukaan event kesenian dan budaya tersebut. Lakon lingga petak, sendiri nantinya akan dilakukan dengan

pawai tiga barisan. Baris pertama iring-iringan payas agung, barisan kedua seni musik tradisional atau Tektekan. Selanjutnya barisan ketiga atau terkahir ialah fragmentasi lakon lingga petak.

“Nantinya akan ada tiga barisan mulai dari pengiring hingga lakon utam,” ungkapnya.

Gladi kotor lakon pinggan Petak di halaman kantor Tabanan. (ist)
Gladi kotor lakon pinggan Petak di halaman kantor Tabanan. (ist) (istimewa)

Baca juga: 800 Lebih Seniman Badung Ikut PKB diwajibkan Vaksin Booster

Baca juga: Upah Guru Kontrak Tertunda, Dewan Sebut Disdikpora Tidak Cermat Rencanakan Anggaran

Ia merinci, barisan pertama iring-iringan Payas Agung dan pengusung gebogan bunga dan buah. Nantinya, Gebogan merupakan kumpulan sarana upacara atau sesajen berupa buah dan bunga yang disusun sedemikian rupa dan indah. Kedua, ialah alat musik pukul dari bambu, serta Okokan atau kesenian musik yang menyerupai kalung sapi berukuran besar. Kemudian, lakon didasari menyangkut sejarah Pura Lingga Petak yang berada di Danau Beratan. Pura tersebut memiliki empat pintu yang menghadap empat arah mata angin. Nah, tiap arah mata angin pura tersebut terdapat tirta keramat Ulundanu Beratan.

“Tirta keramat itulah sumber air masyarakat Tabanan dalam aktivitas agraris. Khususnya yang berkaitan dengan subak abian dan sawah," bebernya. (ang).

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved