Berita Jembrana

Tak Ada Pengiriman Kambing ke Bali Jelang Idul Adha, Padagang Sate juga Sulit Cari Daging

Pasca merebaknya isu penyakit mulut dan kuku (PMK), lalu lintas hewan dari dan menuju Jawa dibatasi termasuk pengiriman hewan kambing ke Bali juga

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali / Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Kambing kurban milik pedagang hewan kurban Haji Samsudin di Kampung Jawa, Denpasar, Bali. 


"Bahkan diprediksi dalam 2-3 bulan kedepan tetap tidak ada pemasukan, Bali tidak akan ada dagang sate," ungkapnya.


"Sehingga kami akan jadwalkam untuk turun ke semua kelompok untuk menyamapikan agar tidak menjual betina dan jantannya.

Karena selama ini betina dan jantannya dijual juga sehingga regenerasi tak ada," tegasnya.


Disinggung mengenai harga kambing menjelang hari raya ini, Kasthama mengungkapkan harga kambing naik drastis.

Sejak pekan lalu, rata-rata harga kambing siap potong untuk hewan kurban mulai Rp 4,5-5 juta. 


"Sekarang sudah naik. Dari minggu lalu. Kalau dulu Rp 2,8 juta hingga Rp 3 juta lebih. Tapi kemarin sudah naik hingga Rp 4,5-5 Juta," ungkapnya. 


Dengan kondisi tersebut, pihaknya mengaku masih belum muncul gejolak di masyarakat.

Namun pihaknya akan yerus koordinasi dengan seluruh pihak terkait.

Selain itu juga akan mencari solusi bersama-sama untuk menyambut hari raya yang jatuh pada bulan Juli mendatang. 


Terlebih lagi, karena kondisi saat ini para saudagar atau pedagang kambing hanya bisa duduk manis karena ditutupnya akses dari Jawa ke Bali.


"Sekarang belum ada gejolak sih untuk itu. Kita sudah koordinasi dengan kawan-kawan muslim dan sampai sekarang masih kebingungan juga.

Apakah beralih ke sapi atau lainnya jika kondisinya tetap tidak ada pengiriman," tandasnya.(*) 
 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved