Berita Denpasar

Hanya Latihan 2 Minggu, Kontingen Buleleng Tampil Semangat dalam Pawai PKB 2022

Hanya Latihan 2 Minggu, Kontingen Buleleng Tampil Semangat dalam Pawai PKB 2022, Tampilkan Garapan Tirta Ketupat

Penulis: Putu Supartika | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
Penampilan kontingen Kabupaten Buleleng dalam pawai PKB tahun 2022 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kabupaten Buleleng menjadi kontingen pertama dari masing-masing kabupaten/kota yang tampil dalam Peed Aye atau pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) tahun 2022 di depan Bajra Sandi Renon, Denpasar pada Minggu, 12 Juni 2022.

Dalam penampilannya ini, Buleleng membawakan garapan berjudul Tirta Ketupat yang terinspirasi dari sejarah Pura Ketipat di Wanagiri.

Ketua Sanggar Seni Manik Utara Singaraja, I Kadek Sefyan Artawan menuturkan, dalam persiapan pawai ini pihaknya hanya latihan dua minggu.

“Memang mendadak, walaupun mendadak tapi kami tetap semangat. Karena kami pelaku seni benar-benar rindu apalagi sudah dua tahun tidak ada pawai PKB ini karena pandemi,” kata Artawan.

Pada penampilannya kali ini pihaknya menurunkan sebanyak 140 orang.

Dimana penampil dibagi ke dalam empat barisan yakni barisan dewi yang mengitari plang nama kabupaten, pembawa gebogan lambang kemakmuran, tedung simbol kegembiraan serta keempat fragmentari kolosal.

Inti cerita yang diangkat yakni tentang perjalanan Raja Buleleng Ki Barak Panji saat berumur 12 tahun berjalan dari Gelgel menuju ke Den Bukit.

Penampilan kontingen Kabupaten Buleleng dalam pawai PKB tahun 2022
Penampilan kontingen Kabupaten Buleleng dalam pawai PKB tahun 2022 (TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA)

Baca juga: Buka Pawai PKB, Mendagri Tito Karnavian Sebut Akan Bahas UU Pengakuan Budaya dan Tradisi Bali

Baca juga: Jenazah Eril Akan Dimakamkan Besok, 4 Tenda Besar Terpasang di Tempat Pemakan Putra Ridwan Kamil Itu

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Pesta Kesenian Bali Mampu Memulihkan Parekraf

Sesampainya di Wanagiri rombongan ini melakukan persembahyangan dan beristirahat.

Saat rombongan makan, tiba-tiba air habis sehingga banyak pasukan yang cegukan.

Dengan kondisi tersebut, Ki Barak Panji pun mengeluarkan senjata keris Ki Baru Semang dan ditancapkan di tanah.

Setelah itu menyemburlah air yang bisa diminum oleh rombongan tersebut.

Dikarenakan menjadi kontingen kabupaten/kota yang tampil lebih awal, pihaknya mengaku sudah berias sejak pukul 06.00 Wita.

“Biasanya sebelum-sebelumnya pukul 08.00 pagi, sekarang jadi lebih pagi beriasnya jadi pukul 06.00,” katanya. (*)

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved