Tips Kesehatan
Satu dari 10 Orang di Dunia Tercatat Idap Ginjal Kronik, Kenali Cici-cirinya
PGK (pasien ginjal kronik) menjadi satu penyakit peyumbang kematian terbesar di dunia. Satu dari 10 orang di dunia tercatat sebagai pasien ginjal kro
TRIBUN-BALI.COM - PGK (pasien ginjal kronik) menjadi satu penyakit peyumbang kematian terbesar di dunia.
Satu dari 10 orang di dunia tercatat sebagai pasien ginjal kronik (PGK).
Sayangnya, 9 dari 10 orang tersebut terlambat menyadari hal itu.
Ketua Umum Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI) Tony Richard Samosir menjelaskan, mereka yang tidak mengetahui telah mengalami gagal ginjal karena minimnya literasi dan edukasi tentang bahaya dan tanda-tanda terkena sakit ginjal.
Baca juga: Segera Kenali Tanda dan Gejala Batu Ginjal, Jangan Disepelekan!
"Ini tentu menjadi persoalan besar di dunia dan segera harus diselesaikan," kata Toni beberapa waktu lalu.
Tahun ini peringatan World Kidney Day (WKD) mengambil tema ‘Ginjal Sehat untuk Semua: Menjembatani Kesenjangan Pengetahuan untuk Kesehatan Ginjal yang Lebih Baik’.
PGK juga memiliki dampak pada kehidupan sosial seperti keterbatasan bekerja, bepergian, pendidikan, keuangan, diet yang terbatas, perubahan gaya hidup dan aktivitas sosial yang akan berakibat pada rendahnya kualitas kesehatan pasien karena merasa dirinya tidak berguna.
Diperlukan upaya pendekatan komunikasi dan edukasi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, membangun kekuatan strategi dan upaya mengelola stres sehingga berguna ketika mengalami kesulitan dan trauma saat memulai tindakan dialisis.
Baca juga: Badan Sering Lemas dan Lesu? Waspada Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Ginjal
Selain itu dibutuhkan dorongan semua stakeholder untuk memastikan tidak ada diskriminasi, dan kesenjangan dalam sistem pelayanan kesehatan juga perlu diidentifikasi, sehingga semua pasien diberi kesempatan untuk bersuara.
"Akses informasi dialisis yang baik juga akan memberikan rasa nyaman bagi pasien."
"Di mana di saat pandemi sekarang masih banyak pasien ginjal kronik yang mendapatkan perlakuan diskriminasi dari pihak-pihak tertentu," ungkapnya.
Misalnya banyak pasien ginjal kronik yang menderita Covid-19 tidak diterima oleh pihak rumah sakit untuk menjalani proses dialisis.
Sehingga menurunkan kualitas hidup dan dapat mengancam keselamatan nyawa pasien.
Kejadian ini sangat fatal karena telat melakukan dialisis atau cuci darah sama saja memperburuk kualitas kesehatan dan kematian.
Baca juga: Perhatikan! Kebiasaan-kebiasaan Ini Bisa Memperburuk Kesehatan Ginjal, Apa Saja?
Sebagaimana diketahui dialisis menjadi jalan pengganti fungsi ginjal yang sudah rusak dan tidak akan pernah kembali sehat.