Berita Buleleng
Tragis, Nyoman Puri Meninggal Diduga Karena Virus ini, Keluhan Tersedak, Nyeri, Takut Udara & Sinar
Tragis, Nyoman Puri Meninggal Diduga Virus ini, Keluhan Tersedak, Nyeri, Takut Udara dan Sinar
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Kasus kematian diduga akibat rabies kembali terjadi di Buleleng.
Kali ini dialami oleh salah satu warga di Banjar Dinas Dajan Margi, Desa Sari Mekar, Kecamatan/Kabupaten Buleleng bernama Nyoman Puri.
Wanita malang berusia 62 tahun ini meninggal dunia, setelah sempat dilarikan ke RSUD Buleleng.
Baca juga: Persib Bandung Bakal Disanksi Rp 800 Juta, Gegara Aksi Bobotoh ini di GBLA, Arema FC Pernah Alami
Dirut RSUD Buleleng, dr Putu Arya Nugraha dikonfirmasi Senin (13/6) mengatakan, Nyoman Puri datang ke IGD RSUD Buleleng pada Sabtu (11/6) sekitar pukul 16.40 Wita.
Saat dilarikan ke IGD, kondisi Nyoman Puri sudah mengarah pada suspek rabies.
Dengan keluhan tidak bisa menelan, tersedak bila minum air, nyeri pada betis kaki kanan hingga ke bokong, takut udara dan sinar.
Baru beberapa jam dirawat, Nyoman Puri kemudian meninggal dunia.
Berdasarkan keterangan keluarga, ungkap dr Arya, Nyoman Puri rupanya memiliki riwayat gigitan anjing dua bulan yang lalu, atau pada 16 April 2022.
Anjing yang mengigitnya merupakan hewan peliharaan milik tetangganya.
Anjing tersebut juga rupanya sempat mengigit anak Nyoman Puri.
"Jadi anaknya juga sempat digigit pada bagian tangan kanan saat berusaha menolong ibunya," terang dr Arya.
Saat mendapat gigitan tersebut, Nyoman Puri sudah melapor ke petugas kesehatan, dan disarankan untuk observasi anjing selama 14 hari.
Namun dihari ke empat, anjing tersebut juga sempat mengigit orang lain, sehingga pemilik anjing memutuskam untuk membunuh anjing tersebut.
Hal ini tidak diketahui oleh Nyoman Puri, sehingga ia tidak melapor ke Puskemas dan tidak mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR).
