Berita Denpasar

WADUH! Pantai BIAUNG Denpasar Abrasi Sepanjang 500 Meter

Abrasi terjadi di Pantai Biaung, Desa Kesiman, Kertalangu, Denpasar. Abrasi ini terjadi sepanjang 500 meter di bibir pantai.

Supartika
Abrasi di Pantai Biaung, Desa Kesiman Kertalangu 

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Abrasi terjadi di Pantai Biaung, Desa Kesiman, Kertalangu, Denpasar.

Abrasi ini terjadi sepanjang 500 meter di bibir pantai.

Adapun kedalamannya sekitar 1,5 meter.

Kondisi ini pun, membuat masyarakat setempat merasa khawatir.

Baca juga: Kondisi Pantai Biaung: Pasir Pantai Amblas Akibat Abrasi Laut

Baca juga: ATASI STROKE Hingga Rematik, Ini Manfaat Terapi Pasir Panas di Pantai Biaung

Abrasi di Pantai Biaung, Desa Kesiman Kertalangu.
Abrasi di Pantai Biaung, Desa Kesiman Kertalangu. (Supartika)

Koordinator Nelayan Biaung, Ida Bagus Mahayana, mengatakan abrasi ini sudah terjadi sejak tiga minggu lalu. 

Ia mengatakan tahun-tahun sebelumnya abrasi yang terjadi tidak separah saat ini. 

"Abrasi tahun ini paling parah karena berimbas di sepanjang pantai Biaung," kata Mahayana, Selasa, 14 Juni 2022.

"Kami para nelayan yang kesulitan jadinya," imbuhnya. 

Mahayana mengatakan, imbas dari abrasi tersebut menyebabkan nelayan di kawasan tersebut tidak bisa melaut.

Sebab, untuk menurunkan perahu dengan ketinggian pasir seperti itu sangat susah dilakukan.

Baca juga: ATASI STROKE Hingga Rematik, Ini Manfaat Terapi Pasir Panas di Pantai Biaung

Baca juga: Kondisi Pantai Biaung: Pasir Pantai Amblas Akibat Abrasi Laut

Abrasi di Pantai Biaung, Desa Kesiman Kertalangu
Abrasi di Pantai Biaung, Desa Kesiman Kertalangu (Supartika)

"Perahu susah, karena tinggi sekali antara pasir dan airnya.

Pasir itu amblas," imbuhnya. 

Menurutnya, untuk saat ini nelayan hanya bisa memancing dari bibir pantai.

Dengan menggunakan pancing seadanya, sampai bisa kembali normal lagi. 

Apalagi saat ini angin selatan masih cukup kencang.

Abrasi di Pantai Biaung, Desa Kesiman Kertalangu.
Abrasi di Pantai Biaung, Desa Kesiman Kertalangu. (Supartika)

Yang menimbulkan gelombang tinggi. 

Dirinya berharap agar abrasi ini bisa segera ditangani pihak berwenang. 

Sehingga para nelayan bisa melaut lagi. 

Karena, jika kondisi ini berlanjut akan berdampak makin parah. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved