Berita Bali

Atraksi Tempur 4 Satuan Elite Kodam IX/Udayana Bebaskan Delegasi G20 dari Sandera Teroris di Bali

Melibatkan 1.500 prajurit tempur dari 4 satuan elitnya, Kodam IX/Udayana menggelar atraksi tempur kesiapan pengamanan G20 di Bali

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Atraksi tempur 4 pasukan elit Kodam IX/Udayana untuk pengamanan G20, di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar Bali, Kamis 16 Juni 2022 - Atraksi Tempur 4 Satuan Elite Kodam IX/Udayana Bebaskan Delegasi G20 dari Sandera Teroris di Bali 

Demonstrasi sekaligus simulasi pengamanan G20 di Provinsi Bali, yang dilaksanakan oleh 4 satuan elit dari jajaran Kodam IX/Udayana yakni Yonif Raider 900/Satya Bhakti Wirotama, Yonif 741/Garuda Nusantara, Yonzipur 18/Yudha Karya Raksaka dan Denkav 4/sima Pasupati.

Pada pelaksanaan G20 yang akan diselenggarakan di Provinsi Bali tersebut diikuti oleh para delegasi-delegasi dari berbagai negara sahabat.

Disimulasikan pada saat ini sedang dilaksanakan pertemuan rapat G20 yang dilaksanakan di salah satu gedung yang berada di Bali.

Pada saat acara rapat sedang berlangsung, tiba-tiba terjadi aksi penculikan yang dilakukan oleh teroris bersenjata yang ternyata pada saat itu sudah menyamar menjadi peserta rapat G20.

Para kawanan teroris yang berhasil menculik beberapa delegasi dengan cepat membawa lari para delegasi ke markas mereka (para teroris) untuk dijadikan tawanan yang bertujuan untuk meminta tebusan terhadapa pemerintah RI.

Mengetahui kejadian tersebut, Pangdam IX/Udayana selaku Dansubsatgas Pengamanan wilayah dalam pelaksanaan pertemuan G20 di Bali, segera mengambil langkah-langkah dengan memerintahkan Danyon Raider 900/Satya Bhakti Wirotama, Danyonif 741/Garuda Nusantara, Danyonzipur 18/Yudha Karya Raksaka dan Dandenkav 4/Shima Pasupati untuk melaksanakan pembebasan tawanan para delegasi yang diculik teroris serta segera mengembalikan dan memulihkanc situasi keamanan.

Dengan perintah singkat tersebut, Danyonif 741/Garuda Nusantara sebagai Dansubsubsatgas Ring 2, memerintahkan jajarannya untuk melaksanakan pengepungan dan penutupan di area markas kawanan Teroris yang sebelumnya telah diketahui tempatnya.

Selanjutnya, para Prajurit Yonif 741/Garuda Nusantara segera mengatur strategi untuk menduduki tempat dan melakukan pengepungan markas teroris dengan menggunakan panser-panser anoa untuk menutup jalan keluar masuk para teroris.

Karena para teroris merasa tertekan dan terisolir oleh pengepungan dari Satuan Yonif 741/Garuda Nusantara, pemimpin kawanan teroris menghubungi Ketua Panitia Penyelenggara G20 dan mengancam keselamatan para sandera untuk mendapatkan tebusan sesuai dengan keinginan mereka.

Atas dasar pertimbangan taktis dan strategis, Pangdam IX/Udayana memerintahkan Danyonif 741/Garuda Nusantara untuk menyusupkan personilnya yang dilakukan pada saat penyerahan logistik, uang tunai dan minibus mobil box.

Pangdam IX/Udayana juga memberikan perintah kepada Danyonif Raider 900/Satya Bhakti Wirotama dan Danyonzipur 18/Yudha Karya Raksaka untuk melaksanakan operasi Raid pembebasan tawanan serta menyiapkan 1 unit sniper.

Para prajurit yang menyamar sebagai pengantar logistik dan bersembunyi di dalam mobil box adalah prajurit-prajurit pilihan yang handal dan mempunyai kemampuan beladiri militer dan sanggup melakukan perkelahian dengan tangan kosong.

Setelah sampai di markas teroris, para prajurit pilihan yang menyamar sebagai pengantar logistik, menggiring beberapa teroris untuk mencek ke belakang mobil box dan terjadilah perkelahian yang cukup sengit.

Dengan kemampuan bela diri yang mumpuni dan handal, para prajurit yang menyamar sebagai pengantar logistik dengan mudah menumbangkan beberapa teroris.

Pada saat bersamaan tim mountenering melompat dengan cepat dari tower dengan teknik snepling yang gesit setelah sebelumnya melaksanakan infiltrasi fashrooping dari helikopter.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved