Berita Bangli

Sampah Picu Banjir, Sekda Bangli: Tiap Batas Wilayah Akan Dibuatkan Sekat Besi

Masalah sampah yang menyebabkan banjir di Kota Bangli mendapat perhatian serius. Dalam hal ini, Pemda berencana membangun sekat besi di masing-masing

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Marianus Seran
Tribun Bali
Sekda Bangli Ida Bagus Giri Putra 

Apabila mereka membuang sampah sembarangan, maka wilayahnya akan kebanjiran akibat penyumbatan sampah," ucapnya.

Terkait pembuatan parerem tentang pengelolaan sampah, Sekda mengatakan jika akan dilaksanakan rapat lanjutnya dengan mengundang Majelis Desa Adat (MDA). 

Pihaknya menambahkan, yang saat ini akan gelorakan yakni penanganan sampah berbasis sumber.

Sehingga sampah memiliki nilai ekonomis apabila dikumpulkan. Baik itu sampah plastik yang bisa didaur ulang, atau sampah yang bersifat organik. 

"Ini juga bentuk edukasi, bagaimana sampah bisa memberikan nilai lebih pada masyarakat nantinya.

Itu goal kita yang sesungguhnya. Sehingga sampah itu tidak termuai kemana-mana.

Jadi bisa diolah untuk kepentingan ekonomis. Baik itu di daur ulang maupun diolah oleh kelompok-kelompok tertentu menjadi pupuk organik," tandasnya.

Rapat perihal penanganan sampah itu dipimpin oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, dihadiri oleh Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika, Sekda Bangli, Dinas DLH, BKPAD Bangli, Dinas PUPR Perkim, serta enam kepala lingkungan.

Diantaranya dari Lingkungan Cempaga, Pande, Kawan, Blungbang, Bebalang, dan Pule.

Kepala Lingkungan Pule, Dewa Asmara tidak memungkiri masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat, yang notabene dapat memicu terjadinya banjir.

Pihaknya mengaku sudah melakukan edukasi kepada masyarakat. Salah satunya dengan meletakkan sampah di telajakan rumah. Sebab sudah ada layanan angkut sampah dari DLH.

Hal ini diamini oleh Kepala Lingkungan Kawan, I Nengah Sujena. Walaupun edukasi sudah dilakukan, pihaknya tidak bisa memantau secara kesulurahan aktivitas masyarakat.

"Kemungkinan ada yang membuang sampah sembarangan dan ada kemungkinan ada juga sampah kiriman," sebutnya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved