Berita Bali
Antisipasi Peredaran Kokain, BNN RI Undang Langsung Polisi Kolumbia dan Para Dubes ke Bali
Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia mengundang langsung polisi Columbia dan para dubes ke Bali untuk mengantisipasi peredaran kokain.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia melakukan langkah antisipatif peredaran kokain yang menjadi perhatian khusus bersama Kepolisian Kolombia.
Bahkan Kepala BNN RI, Komjen Pol Dr. Petrus Reinhard Golose mengundang langsung pihak Kepolisian Kolombia dan Kedutaan Besar Kolombia ke Indonesia.
Dalam strategi cooperation, selain menjalin kerja sama nasional dan regional, BNN RI juga menjalin kerja sama internasional dengan negara-negara Amerika Latin guna mewaspadai peredaran narkoba jenis kokain di Indonesia.
Baca juga: TNI AL Bersama BNN Selidiki Penyelundupan Narkoba Modus Baru di Laut, Pasca Temuan Kokain 179 Kg
Mereka menghadiri acara penutupan peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Bali Nusa Dua Convention Center, Kjta Selatan, Badung, Bali, pada Senin 27 Juni 2022.
"Sebelum hal-hal buruk tentang Kokain masuk di Indonesia, kita cegah terlebih dahulu melalui kerjasama dengan pihak Kolombia. masalah kokain sangat memprihatinkan di Amerika Selatan, ada kartel Kolombia dan Mexico ribut di Ekuador, ada 1.200 Ton Kokain," kata Golose.
Antisipasi dilakukan Golose yang memiliki wewenang tertinggi BNN RI dengan membuka keran kerjasama -kerjasama internasional dan menghadirkan para duta besar maupun perwakilannya dalam acara ini.
Baca juga: Kuasai Kokain, Hasish dan MDMA WN Spanyol Jalani Sidang di PN Denpasar, Diganjar Bui 7,5 Tahun
"Kerja sama internasional adalah cara antisipasi, oleh karena itu, banyak mengundang perwakilan asing untuk meminimalisir bahaya narkoba di dunia," ungkapnya.
Di sektor domestik, BNN selain menekankan intervensi berbasis masyarakat, juga bekerjasama dengan Pelindo untuk pengawasan kontainer-kontainer yang rawan digunakan untuk penyelundupan narkoba.
Pada periode 2021 sampai dengan pertengahan 2022, strategi soft power approach yang dilakukan BNN RI telah berhasil membentuk 1.107 Desa Bersinar yang didalamnya dilakukan intervensi program pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi.
Dalam strategi hard power approach, pada periode yang sama, sinergitas yang dibangun antara BNN RI dengan Polri, TNI, serta Bea dan Cukai melalui upaya penegakan hukum telah berhasil mengungkap 55.392 kasus tindak pidana narkoba dan 71.994 orang tersangka, dengan barang bukti narkoba berupa 42,71 Ton sabu; 71,33 Ton Ganja; 1.630.102,69 Butir Ekstasi; dan 186,4 Kg Kokain.
Baca juga: Komjen Golose Gandeng Bendesa jadi Relawan PRG Wujudkan Desa Wisata Edukatif Bersinar di Bali
Sedangkan dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dari kejahatan narkoba, BNN RI mengungkap 20 kasus dan mengamankan 25 orang tersangka dengan nilai total aset yang disita mencapai Rp 122.508.814.354,-.
Pada strategi smart power approach, BNN RI tengah mengembangkan e-mindik (administrasi penyidikan) yang digunakan untuk meningkatkan kinerja, transpransi dan akuntabilitas, keterpaduan sistem, dan terintegrasinya bidang penyidikan sebagai perluasan transformasi tata kelola digital dalam P4GN.
Presiden Republik Indonesia bersama pemerintah membuat strategi mengimplementasikan kegiatan-kegiatan untuk menunjukkan kepada dunia internasional strategi-strategi pemberantasan narkoba.
"Kita lakukan operasi bersama kegiatan melibatkan stakeholders ," ucapnya.
Adapun Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati pada 26 Juni setiap tahunnya, merupakan bentuk keprihatinan masyarakat dunia terhadap korban penyalahgunaan narkotika.
HANI menjadi momentum dalam memperkuat aksi dan kerja sama dalam mewujudkan dunia yang terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika.
Pada peringatan HANI Tahun 2022, BNN RI sebagai leading institution dalam Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di Indonesia.
Tema yang diusung kali ini adalah "Kerja Cepat, Kerja Hebat Berantas Narkoba di Indonesia" sebagai akselerasi upaya P4GN yang telah dilakukan BNN RI bersama stakeholders dan seluruh elemen masyarakat.
Dengan tagline Speed Up Never Let Up, BNN RI secara massif menggelorakan War on Drugs yang dikemas ke dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penyalahgunaan narkotika serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam P4GN, guna mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba).
Sebagai tahun percepatan P4GN, BNN RI terus menggencarkan empat strategi perang dalam melawan narkoba, yaitu Soft Power Approach, Hard Power Approach, Smart Power Approach, dan Cooperation.
BNN RI juga memberikan penghargaan bagi sejumlah pejabat di pemerintahan dan instansi di Indonesia.
"Saya tidak mudah memberikan penghargaan, saya bentuk panitia khusus penghargaan bagi mereka yang benar-benar berkontribusi dalam P4GN dan setelah ini jangan sampai berhenti," tandasnya.
Salah satunya untuk wilayah Sumatra Utara, BNN RI bakal menggencarakan operasi pemberantasan di sana.
"Wilayah Sumatera Utara memikiki tingkat kerawanan paling banyak" ujar Mantan Kapolda Bali ini.
Pada kesempatan yang sama, Pihak Kepolisian Kolombia, Mayor General Manuel Vazques berpesan bahwa ancaman narkotika adalah ancaman dunia.
"Dari Kolombia kami tidak bisa melakukan sendiri, perlu kerjasama antara negara dan pemerintahan agar tidak hanya melalui agen dan institusi yang bergerak," paparnya
Manuel Vazques berujar bahwa Indonesia merupakan partner strategis dalam memerangi ancaman narkotik di dunia.
"Indonesia bagi kami partner strategis yang penting dalam memerangi ancaman narkoba, pemerintah dan unsur-unsur di dalamnya mengadakan kerjasama secara simultan," paparnya
Dari data yang mereka himpun menunjukkan bahwa narkoba banyak memakan korban generasi muda dan hal itu menjadi keprihatinan bersama.
Data menyunukkanoehalahgjna barjoba nakan goornabn gebentais muda korban meneprihatinkan.
"Untuk memerangi ancaman narkoba perlu kerjasama antar negara, itu sangag penting guna menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba. Dan kunjungan kami ini simbol komitmen memerangi narkoba," tegasnya.
Sementata itu, Duta Besar Kolombia, Juan Camilo Valencia Gonzalez, menyatakan 100 persen berkomitmen kuat dengan Kepala BNN RI Komjen Golose
"Kami selalu mengikuti tagline War on Drugs, harapan kami, kerjasmaa BNN dengN Kepolisian nasional kolombia semakin kuat setelah deklarasi perang melawan narkoba, war on drugs. Komitmen kami dengan Jenderal Golose 100 persen akan selalu seperti itu," pungkasnya. (*)