serba serbi
KISAH PILU Kadek Rista Gangguan Jiwa, Dipasung Hingga Sembuh Dibantu GMH
Dr. GMH KG Suatmayasa SH.,M.Ag.,CHt.,MNNLP, menjelaskan tentang penyembuhan Teohipnoterapi. Kadek Rista adalah pasien yang sembuh dari jarak jauh.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Dr. GMH KG Suatmayasa SH.,M.Ag.,CHt.,MNNLP, menjelaskan tentang penyembuhan Teohipnoterapi.
Ahli metafisika ini, menjelaskan bahwa penyakit jiwa sangat bisa disembuhkan.
Dosen IHDN ini, mengisahkan seorang pasiennya bernama Kadek Rista.
"Kisah ini diangkat ke media sosial, atas izin yang bersangkutan.
Sebagai rasa syukurnya dan agar bermanfaat, menjadi inspirasi bagi mereka yang mengalami Psikosomatik Anxiety, depresi, gangguan kejiwaan," jelas pria yang disapa Guru Mangku Hipno alias GMH ini.
Baca juga: Guru Mangku Hipno: Aura Reading Bantu Angkat Percaya Diri
Baca juga: Ubah Nasib dengan Aktivasi Aura Emas Ala GMH

GMH mengisahkan Kadek Rista, Dari Gianyar, datang kepadanya dan mengawali cerita dengan kepedihan.
Dari kecil, kata GMH, hidupnya penuh penderitaan karena didiagnosa menderita ganguan kejiwaan.
Sehingga sedari kecil, sudah terbiasa minum obat poleng (istilah obat kejiwaan bagi penderita gangguan kejiwaan).
Bahkan kabarnya, sudah menjadi langganan RSJ Bangli.
Saat remaja, penderitaannya semakin luar biasa.
Karena perilakunya yang nyeleneh, dan di luar akal sehat.
Karena itu, maka sangat terpaksa 'dipasung'.
Baca juga: Terapi Bahasa Tenangkan Jiwa Ala GMH
Baca juga: Ancaman Psikosomatik, Begini Penjelasan Guru Mangku Hipno

"Berikutnya, Kadek Rista banyak ditangani oleh para ahli kejiwaan serta Psikiater top di Bali," kata GMH.
Berbagai metode pengobatan dan terapi dilakukan, karena keinginan kuat dari keluarganya agar Kadek Rista sembuh.
Namun sayang, semua jenis pengobatan dan terapi itu belum membuahkan hasil maksimal.
Dan gangguan kejiwaannya semakin menjadi-jadi.
Kadek Rista berteriak, naik pohon, bahkan sampai jatuh dari atas pohon tinggi dan menimpa batu.
Lalu mencabuti rambutnya sendiri.
Beberapa kali bahkan berusaha melakukan usaha bunuh diri, namun selalu gagal.
"Begitulah ceritanya penuh mengenang masa susahnya," jelas GMH.

Akhirnya bertemulah Kadek Rista dengan seorang pria dari negara Inggris, yang baik hati dan mereka menikah.
Kemudian mulai saat menikah, 20 tahun lalu memilih tinggal di Australia.
Di negara Australia kembali berusaha menyembuhkan diri, dengan berbagai macam pengobatan dan terapi di rumah sakit.
Namun hasilnya tetap tidak maksimal, dan akhirnya dia diharuskan mengonsumsi obat anti depresi setiap hari.
Obat itu dikonsumsi dengan dosis 100.
"Jika sekali saja dia tidak minum, maka sakitnya kumat, gila, mau bunuh diri, teriak, cemas, pokoknya sesuatu yang tidak rasional," sebut dosen yang juga ahli supranatural ini.
Selama tinggal di Australia, Kadek Risa telah 15 tahun tutin mengonsumsi obat anti depresan.
Dan mulai mempengaruhi mental serta fisiknya.

Akhirnya keajaiban datang di tahun 2020, berkat usaha dan doanya siang malam.
Adik angkatnya memberikan informasi, bahwa di Bali ada pakar penyembuhan penyakit mental, Psikosomatik Anxiety yang sudah terkenal di banyak negara.
“Saya diberikan nomer teleponya Dr. Guru Mangku Hipno.
Besoknya saya telepon lalu sepakat terapi jarak jauh, dengan layanan internasional.
Sebab saya di Australia, dan tidak bisa pulang ke Bali karena pandemi Covid-19,” ucap Kadek Rista, dikutip dari medsos GMH.
Tuhan Maha Pengasih, setelah diterapi jarak jauh melalui video call selama 3 menit.
Kadek Rista merasakan ketenangan dan rasa nyaman.
Bahkan juga rasa senang untuk pertama kalinya selama ia hidup.
Yang paling hebat, adalah dua hari setelah diterapi oleh Guru Mangku Hipno.
Kadek Rista mulai berhenti meminum obat anti depresi.
Baca juga: Hidupnya Daya Sakti Kundalini, Berikut Penjelasan GMH
Baca juga: Ubah Nasib dengan Aktivasi Aura Emas Ala GMH

Ketergantungan Kadek Rista pada obat-obatan kejiwaan dari kecil, sampai dewasa mulai saat itu benar- benar bisa dihentikan.
Dan tidak berpengaruh buruk pada kesehatannya.
Sebelum Kadek Rista diterapi GMH, selalu kalau tidak minum obat sehari saja maka akan kumat gilanya.
Namun setelah diterapi,Kadek Rista bahkan tidak minum obat juga baik-baik saja.
Ada yang menarik setelah Kadek Risa diterapi GMH.
Suaminya yang terbiasa berpikir realistis rasional, dan logik juga memantau perkembangan kesehatan kejiwaannya selama 6 bulan.
Khususnya setelah diterapi oleh Guru Mangku Hipno.
Suaminya terheran-heran melihat hasilnya yang luar biasa.
Geleng - geleng kepala, tidak masuk akal katanya.
Bahkan sampai saat ini, suaminya selalu bertanya bagaimana cara GMH melakukan penyembuhan itu.
"Kok bisa sakit yang kamu derita dari kecil, tiba- tiba sembuh hanya dengan sekali terapi bahkan terapi jarak jauh?,” tanya suaminya penasaran.
Untuk itulah, akhirnya Kadek Rista dan suaminya pulang ke Bali.
Sekeluarga kemarin malam tiba dan malam ini masih sangat lelah.
Namun antusias dan langsung bertemu Guru Mangku Hipno.
Dimana ahli pengobatan jiwa Psikosomatik Anxiety ini, bagi Kadek Rista penuh kejaiban.
"Astungkara tadi sudah diterapi yang kedua kalinya langsung oleh GMH, kusus untuk menarik dan menghilangkan sakit di leher saya," katanya.
Serta menghapus beberapa memori pikiran, dan perasaan yang selama ini mengganggu.
"Dan harus saya buang keluar dengan metode Teohipnoterapi.
Hasilnya malam ini saya sangat sehat, bugar, dan penuh semangat, memulai kehidupan lebih baik.
Kini saya merasa 95 persen kesehatan saya telah pulih kembali," katanya.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.
Menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk Indonesia, berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
Kemudian lebih dari 12 juta penduduk, berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.
Orang dalam gangguan jiwa (ODGJ), atau yang lebih umum dikenal dengan sebutan gila pun juga cukup banyak.
Sekitar 3,7 persen (9 juta) orang menderita depresi, dari populasi 250 juta orang.
Sekitar 6 persen (14 juta) orang berusia 15 tahun ke atas menderita gangguan mood (suasana hati) seperti depresi dan kecemasan.
Sekitar 1,7 per 1.000 orang menderita gangguan psikologis kronis, seperti skizofrenia.
Artinya per 1.000 rumah tangga terdapat 7 rumah tangga dengan ODGJ.
Sehingga jumlahnya diperkirakan sekitar 450 ribu ODGJ berat.
“Apapun jenis pengobatan, jika masih menggunakan alat atau sarana yang berbentuk nyata (berwujud).
Maka kekuatannya akan terbatas.
Teohipnoterapi adalah penyembuhan tanpa batas, yang menggunakan kekuatan Ilahiah sebagai sumber daya magisnya,” tegas GMH. (*)