Virus PMK di Bali

Bali Lockdown Hewan Ternak Pasca PMK, Sebanyak 12-15 Ribu Ekor Babi Terancam Gagal Dikirim

Bali Lockdown Hewan Ternak Pasca PMK, Sebanyak 12-15 Ribu Ekor Babi Terancam Gagal Dikirim

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN BALI/MADE PRASETYA ARYAWAN
Peternak babi di Tabanan - Bali Lockdown Hewan Ternak Pasca PMK, Sebanyak 12-15 Ribu Ekor Babi Terancam Gagal Dikirim 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pasca kasus PMK ditemukan di Bali, Pemerintah telah melakukan pemberhentian pengiriman hewan ternak keluar Bali.

Istilah ini disebut Lockdown oleh, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada.

Sebanyak 63 ekor sapi terjangkit PMK yang tersebar di Kabupaten Gianyar, Karangasem dan Buleleng.

Tim Dinas PKP Bangli, BBVet serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali saat melakukan pemeriksaan sapi di wilayah Banjar Tabih, Desa Buahan, Kintamani. Jumat (1/7)
Tim Dinas PKP Bangli, BBVet serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali saat melakukan pemeriksaan sapi di wilayah Banjar Tabih, Desa Buahan, Kintamani. Jumat (1/7) (ist)

Tentunya ini memunculkan kekhawatiran pada para peternak.

Selain sapi, seluruh hewan ternak berkuku ganda atau belah, seperti kambing, kerbau, dan babi juga harus lockdown.

Akibat lockdown ini dikhawatirkan dapat memberi dampak penurunan kegiatan ekonomi dipeternakan lantaran tidak berjalannya transaksi jual-beli hewan ternak.

Ketika dikonfirmasi, Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI), Bali, Ketut Hary Suyasa mengatakan memang saat ini babi di Bali dilaporkan belum terjangkit PMK.

Baca juga: Update PMK : Ketua Komisi II DPRD Bali Sarankan Peternak Harus Dapat Bantuan Obat-obatan

“Yang perlu dipikirkan sampai kapan ini akan terjadi? Bagaimana dengan dampak ekonomis masyarakat Bali, pasca Covid-19 yang menggantungkan hidupnya pada peternakan, khususnya peternak babi,” kata dia pada, Minggu 3 Juli 2022.

Lebih lanjutnya ia mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi sampai kapan lockdown ini akan berlangsung.

Sementata itu para peternak juga masih menunggu hasil dari pembicaraan pemerintah terkait PMK.

Ia khawatir, ini akan berimbas bahkan sampai ke event G20 jika terus meluas di Bali.

Disamping itu, dikhawatirkan akan ada sekitar 12-15 ribu ekor babi yang terancam batal kirim jika lockdown berlaku hingga sebulan lamanya.

“Kiriman kita yang ada saat ini dalam posisi normal sekitar 3 ribu ekor per minggu, jadi sekitar 12 ribu ekor sampai 15 ribu ekor per bulan. Kalau sampai dilockdown sebulan, artinya ada 15 ribu ekor babi yang tidak terserap, dan di belakangnya lagi. Daya beli juga belum pulih,” tambahnya.

Dirinya pun menuturkan, sejak Jawa Timur terdampak wabah PMK, pihaknya bersama GUPBI telah mengingatkan pemerintah.

Selain itu, upaya antisipasi juga sudah dilakukan dengan pemasangan bilik disinfektan di Jembrana.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved