Virus PMK di Bali

Update PMK : Ketua Komisi II DPRD Bali Sarankan Peternak Harus Dapat Bantuan Obat-obatan

Update PMK : Ketua Komisi II DPRD Bali Sarankan Peternak Harus Dapat Bantuan Obat-obatan

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Harun Ar Rasyid
Tribun Bali/Putu Supartika
Dinas Pertanian Kota Denpasar melaksanakan pengecekan sapi untuk antisipasi PMK beberapa waktu lalu. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku yang mulai ditemukan di Bali diantaranya dibeberapa Kabupaten seperti Gianyar, Buleleng dan Karangasem tidak menutup kemungkinan dapat mewabah di Kabupaten/Kota lainnya di Bali.

Maka dari itu pemerintah khususnya Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali yang juga dibantu oleh DPRD Provinsi Bali mengajukan permintaan vaksin PMK ke pusat.

Ketika dikonfirmasi, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bali, IGK Kresna Budi mengatakan ia mendukung penanganan kasus PMK ini dengan cepat, agar PMK dapat tertangani dengan baik.

Tim Dinas PKP Bangli, BBVet serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali saat melakukan pemeriksaan sapi di wilayah Banjar Tabih, Desa Buahan, Kintamani. Jumat (1/7)
Tim Dinas PKP Bangli, BBVet serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali saat melakukan pemeriksaan sapi di wilayah Banjar Tabih, Desa Buahan, Kintamani. Jumat (1/7) (ist)

“Kami mendukung kebijakan pemerintah untuk PMK ini salah satunya adalah kebijakan isolasi pada hewan yang daerahnya terkena PMK agar tidak menyebar,” katanya pada, Minggu 3 Juli 2022.

Baca juga: VIRUS PMK Mewabah: Daging Hewan yang Terjangkit PMK Dapat Dikonsumsi

Ia juga mengimbau agar daerah lain juga melakukan isolasi jika terdapat hewan ternak sapinya yang terjangkit PMK.

Hal tersebut harus terus dilakukan agar Bali kembali menjadi zona hijau atau bebas dari PMK.

Salah satu vaksin yang harus digencarkan adalah mengambil di Jakarta (pusat,red).

“Bali ini kan menjadi salah satu sentra yang menghasilkan sapi di Indonesia. Ketika ditemukannya PMK di Bali bukan yang menanganinya Bali saja, tapi pemerintah pusat juga,” tambahnya.

Sementara langkah yang harus dilakukan dalam situasi sekarang, Kresna Budi menegaskan adalah memberikan para peternak bantuan obat-obatan dari dinas.

Bantuan itu harus segera diberikan.

"Peternak sapi kita di Bali notabene masyarakat yang terbawah, kalua ternak mereka terjangkit tentunya banyak modal yang harus dikeluarkan kembali,” imbuhnya.

Kresna Budi juga mengatakan telah melakukan koordinasi dengan Gubernur Bali termasuk dengan Dinas Pertanian.

Khususnya dalam mencari solusi untuk penanganan yang tercepat dalam menangani kasus PMK yang telah ditemukan di Provinsi Bali.

Meski baru puluhan, namun kasus itu dapat merebak dengan cepat kepada ternak sapi lainnya. (*)

Baca juga: Antisipasi PMK, Badung Perketat Wilayah dan Larang Hewan Masuk Beringkat dari Daerah Terdampak

BERITA LAINNYA

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved