Berita Karangasem
Kasus PMK di Karangasem, 3 Pasar Hewan Ditutup Sementara, Saputra: Potensi Penyebaran Cukup Tinggi
kasus PMK ditemukan di Karangasem, cegah penyebaran, 3 pasar di Karangasem ditutup
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Tiga Pasar Hewan di Kabupaten Karangasem, Bali, rencananya ditutup sementara setelah ditemukan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK).
Yakni Pasar Hewan Bebandem, Kecamatan Bebandem, Pasar Hewan Pempatan Kecamatan Rendang, dan Pasar Rubaya Kecamatan Kubu.
Kepala UPTD Puskeswan Kabupaten Karangasem, Pande Gede Arya Saputra mengungkapkan, solusi yang cocok menekan penyebaran PMK di Karangasem dengan menutup sementara pasar hewan di Bumi Tanah Aron.
Mengingat potensi penyebaran PMK di pasar hewan sangat tinggi.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Tujuh Ekor Sapi di Karangasem Positif PMK
"Pasar hewan adalah tempat jual beli sapi. Sehingga potensi penyebaran PMK di pasar hewan cukup tinggi. Makanya pasar hewan di Karangasem harus ditutup sementara. Jangan sampai kasusnya meningkat gara-gara pasar hewan tetap beroperasi,"kata Saputra, Minggu 3 Juli 2022.
Selain menutup pasar hewan, petugas akan membentuk Satgas PMK.
Tujuannya untuk menekan penyebaran kasus PMK di Karangasem.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar rapat, dan koordinasi dengan instansi lainnya terkait PMK, seperti Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, serta lainnya.
"Terkait tugas Satgas PMK akan dijabarkan saat rapat koordinasi dengan stakeholder terkait. Rencana rapat koordinasi dilakukan Senin (4 Juli 2022). Semoga kasus bisa ditekan, tak menyebar ke ternak yang lainnya,"imbuh Pande Gede Arya Saputra.
Pihaknya akan terus melakukan evaluasi.
Mengimbau warga untuk tidak membawa ternak dari luar.
Membersihkan kandang secara teratur.
Tujuannya untuk mengantisipasi penyebaran kasus PMK.
Petugas juga tetap memonitoring ternak di Karangasem, seperti ke kandang peternak.
"Rencananya dari Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi juga akan memberikan vaksin PMK ke ternak di Kabupaten Karangasem. Untuk waktu belum dipastikan. Semoga dengan pemberian vaksin PMK, penyebarannya bisa ditekan,"harap Pande Saputra.