Berita Denpasar

Harga Kambing Meningkat di Denpasar, Pedagang Ini Sebut Karena Karantina

Harga kambing alami kenaikan di Denpasar, adanya biaya yang dikeluarkan saat proses karantina hingga berdekatan dengan hari Idul Adha

Penulis: Ida Bagus Putu Mahendra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Harga kambing di seputar Jalan Ahmad Yani, Denpasar, Bali, Sabtu 2 Juli 2022, mengalami kenaikan. Kenaikan harga disebabkan adanya biaya yang dikeluarkan saat karantina dan juga berdekatan dengan Hari Idul Adha - Harga Kambing Meningkat di Denpasar, Pedagang Ini Sebut Karena Karantina 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Harga kambing mengalami kenaikan di pedagang yang berjualan di seputar Jalan Ahmad Yani, Denpasar, Bali pada Sabtu 2 Juli 2022.

Naiknya harga kambing dikatakan oleh pedagang akibat adanya biaya yang dikeluarkan saat proses karantina berlangsung.

Disamping itu, naiknya harga kambing juga disinyalir akibat berdekatan dengan hari Idul Adha yang jatuh pada Minggu 10 Juli 2022.

Seperti yang diterangkan oleh NF (24), salah satu pedagang kambing di Jalan Ahmad Yani, Denpasar.

Baca juga: Wabah Virus PMK di Bali: Dua Sapi di Bangli Diduga Terinfeksi PMK

NF menerangkan, naiknya harga kambing disebabkan oleh adanya biaya yang dikeluarkan saat proses karantina.

Biaya yang dikeluarkan oleh NF untuk proses karantina kambing sebesar Rp 300 ribu per ekor.

“Ini ngambilnya dari Jawa. Cuma sekarang kalau dari Jawa kena cas dia. Tiga ratus ribu per ekor,” ujar NF saat ditemui Tribun Bali pada Sabtu 2 Juli 2022.

NF menuturkan, kambing yang dijualnya berasal dari Pulau Jawa dan Tabanan, Bali.

Untuk kambing yang berasal dari Pulau Jawa, mengalami proses karantina selama dua sampai tiga hari di dua lokasi yaitu Ketapang, Jawa Timur dan Gilimanuk, Jembrana, Bali.

Sebelumnya, kambing berukuran kecil dijual oleh NF seharga Rp 2 juta.

Kini, kambing berukuran kecil dipatok NF seharga Rp 3,3 juta.

Untuk ukuran besar, sebelumnya dihargai Rp 4,5 juta hingga Rp 5 juta.

Kini, NF mematok harga Rp 6 juta.

NF mengaku tak melakukan pemeriksaan kembali kepada kambing yang dijualnya lantaran sudah mempercayakan kualitas kambingnya saat proses karantina.

Lebih lanjut, NF mengaku belum mendapat imbauan apapun dari Aparatur setempat mengenai maraknya kasus PMK di Provinsi Bali.

Kumpulan Artikel Denpasar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved