Berita Buleleng
KELAHI MAUT di Sukasada, POLISI Buru J dan N Pasca Peristiwa Berdarah Itu!
Aparat Kepolisian Sektor Sukasada, hingga saat ini masih mencari keberadaan dua pria berinisial J dan N. Pasca perkelahian berujung maut di Sukasada.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Aparat Kepolisian Sektor Sukasada, hingga saat ini masih mencari keberadaan dua pria berinisial J dan N.
Keduanya diketahui kabur, pasca terjadi perkelahian berdarah hingga berujung maut, yang terjadi di Banjar Dinas Kubu, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng, pada Minggu malam kemarin.
Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Sumarjaya, mengatakan identitas J dan N diketahui dari hasil perkiraan saksi yang ada di TKP.
Saksi itu merupakan istri dari Ketut Vauzi.
Di mana saat kejadian, istri Ketut Vauzi menyebut, ada tiga orang pria yang mendatangi rumahnya.
Diantaranya Edi Salman, J dan N.
Hal itu diketahui oleh istri Ketut Vauzi dari suara yang terdengar, saat sang suami terlibat cekcok dengan ketiga pria tersebut.
Baca juga: Anggota Polsek Sukawati Ditantang Oknum Warga Berkelahi di Jalan, Kapolsek: Sedang Mediasi
Baca juga: ZODIAK LIBRA 26 Juni 2022, Bertengkar Dengan Pasangan dan Waspada Sakit Kaki
"Jadi tidak ada saksi mata, yang melihat langsung kejadian itu.
Saat kejadian istri Ketut Vauzi berada di dalam rumah.
Dia tidak berani keluar.
Kemudian dia mendengar ada suara cekcok.
Jadi diperkirakan saat kejadian selain Edi Salman, ada J dan N juga.
Jadi ini masih perkiraan, dan masih didalami oleh penyidik," jelasnya.
AKP Sumarjaya menyebut, penyidik saat ini belum menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) untuk J dan N.
Sebab identitas lengkapnya belum diketahui.
Pihaknya pun berharap, kesadaran dari J dan N untuk mendatangi Polsek Sukasada, agar dapat dimintai keterangan.
Hingga saat ini, penyelidikan masih dilakukan oleh polisi.
Ada tiga orang saksi yang telah dimintai keterangan.
Diantaranya istri Ketut Vauzi, istri dari Edi Salman, serta salah satu warga yang ada di sekitar TKP.
Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui, siapa yang melakukan tindakan penganiayaan terlebih dahulu, serta keterlibatan J dan N.
"Nanti tergantung fakta perbuatan dan fakta penyelidikan yang ditemukan oleh penyidik.
Kalau dari fakta-fakta itu J dan N dinyatakan terlibat dalam perkelahian itu, tentu akan diproses hukum.
Jadi penyidik tidak boleh gegabah dalam menentukan langkah.
Hingga saat ini anggota masih di Desa Pegayaman, untuk melakukan penyelidikan," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, perkelahian berdarah terjadi di Banjar Dinas Kubu, Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng pada Minggu (3/7/2022) sekitar pukul 23.00 WITA.
Akibat kasus perkelahian berdarah ini, dua orang meninggal dunia, lantaran mengalami sejumlah luka terbuka.
Kapolsek Sukasada, Kompol I Made Agus Dwi Wirawan, ditemui Senin (4/7/2022) mengatakan, dua orang yang meninggal dunia itu masing-masing bernama Ketut Vauzi (39) dan Edi Salman.
Keduanya sempat dibawa ke RSUD Buleleng, dan kini telah dimakamkan di Desa Pegayaman.
Kompol Dwi menyebut, kasus perkelahian berdarah ini bermula saat Ketut Vauzi sedang tidur bersama keluarganya di rumah.
Tiba-tiba Edi Salman bersama dua rekannya berinsial J dan N datang, lalu memanggil Ketut Vauzi agar segera keluar dari rumah.
Mendengar hal tersebut, Ketut Vauzi pun terbangun dan keluar.
Hingga akhirnya terjadi perkelahian.
Dari perkelahian itu Edi Salman meninggal dunia di TKP.
Bagian kaki sebelah kanannya hampir putus.
Sementara dua rekannya melarikan diri.
Sedangkan Ketut Vauzi meninggal dunia di RSUD Buleleng.
Ia mengalami luka terbuka di bagian dada, lengan dan pergelangan tangan.
Perkelahian ini diduga terjadi lantaran Edi Salman bersama dua rekannya itu, mengira bahwa Ketut Vauzi merupakan mata-mata polisi.
Pasalnya, Edi Salman berserta dua rekannya itu merupakan komplotan pencuri sepeda motor. (*)
