MotoGP
Francesco Bagnaia Terancam Sanksi dari Ducati, Kesempatan Raih Podium Semakin Sempit
Pembalap MotoGP, Francesco Bagnaia terancam mendapatkan sanksi dari Ducati setelah kecelakaan yang dialaminya akibat minuman beralkohol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pembalap MotoGP, Francesco Bagnaia terancam mendapatkan sanksi dari Ducati setelah kecelakaan yang dialaminya akibat minuman beralkohol.
Jika sanksi ini benar-benar dijatuhkan, Francesco Bagnaia dipastikan akan semakin sulit mengejar ketertinggalan dan kemungkinan naik podium semakin sempit.
Seperti diketahui, Francesco Bagnaia sempat mengalami kecelakaan akibat dari minuman beralkohol sehingga dirinya harus minta maaf terhadap semua pihak.
Lewat keterangannya di Twitter dan Instagram, 'Pecco' menyatakan dirinya mabuk usai berpesta dengan kawan-kawannya untuk merayakan kemenangan yang ia raih di MotoGP Assen, Belanda.
Ia hendak pulang pada pukul 03.00 pagi waktu setempat, namun ketika melaju di zona putar balik, ia kehilangan kendali dan mobilnya terperosok di parit.
Menurut laporan Periodico de Ibiza, polisi menemukannya di tempat kejadian pada pukul 05.00 pagi.
Baca juga: Wajib Konsisten, Andrea Davizioso Yakin Qurartararo Bisa Sabet Juara MotoGP 2022
Usai tes dengan alat uji pernapasan (breathalyzer), level alkohol dalam tubuh Bagnaia diketahui mencapai 0,87 g/l.
Angka ini melampaui batas yang ditetapkan hukum Spanyol, yakni 0,25 g/l. Ia pun terancam dilarang mengendarai mobil selama 1-4 tahun.
Ulah juara dunia Moto2 2018 dan runner up MotoGP 2021 ini tentu sangat membahayakan. Beruntung, insiden itu tak memakan korban dan tak melibatkan kendaraan lain.
Bagnaia sudah meminta maaf secara publik, namun kelalaiannya ini dianggap merugikan banyak instansi yang mendukung kariernya, seperti pabrikan, tim, sponsor, dan juga VR46 Riders Academy.
Menurut laporan Crash.net, Ducati Corse dan Ducati Lenovo Team selaku pabrikan dan tim yang menaungi Bagnaia, sampai saat ini belum mau memberikan komentar atau tanggapan resmi soal peristiwa tersebut.
Namun, mereka diperkirakan akan menjatuhkan sanksi internal kepadanya.
Bagnaia bisa dijatuhi sanksi berupa denda, namun banyak pihak juga memprediksi Ducati akan menjatuhkan skors alias larangan berlaga dalam beberapa balapan.
Baca juga: Quartararo dan Yamaha, Positif Dengan Raihan di MotoGP 2022, El Diablo:Tujuan Saya Bertahan!
Jika ini sampai terjadi, maka peluang Bagnaia dan Ducati dalam memperebutkan gelar dunia MotoGP 2022 bakal menipis, mengingat adanya ketertinggalan 66 poin dari Fabio Quartararo.
Bagnaia bukanlah rider MotoGP pertama yang melakukan kelalaian ini.
Pada Januari 2012, Hector Barbera yang kala itu membela Pramac Racing, juga pernah mabuk dan mengalami kecelakaan lalu lintas.
Breathalyzer-nya menunjukkan angka 0,32 dan 0,28 g/l usai menenggak segelas anggur.
Barbera yang berasal dari Spanyol, juga merilis permintaan maaf secara publik.
Tak diketahui sanksi internal macam apa yang dijatuhkan oleh Pramac padanya kala itu, namun karirnya di MotoGP tak terpengaruh.
Enam tahun kemudian, yakni pada 2018, Barbera kembali melakukan aksi nakal serupa.
Kala itu, Barbera yang berlaga di Moto2, kedapatan mabuk-mabukan lagi dan mengalami kecelakaan lalu lintas. Breathalyzer-nya menunjukkan level alkohol 0,67 g/l.
Ia pun didepak dari Pons Racing (kini Flexbox HP 40) dengan dalih berpisah berdasarkan 'kesepakatan bersama'.
Baca juga: BMW Maju Usai Suzuki Angkat Kaki dari MotoGP, Scott Redding Beberkan Strategi Baru dan Riset BMW
Uniknya, MotoGP sendiri punya aturan soal minuman beralkohol yang boleh dikonsumsi oleh para pembalapnya dalam sebuah pekan balap.
Ajang ini tak menoleransi peserta yang memiliki ketergantungan alkohol. Level maksimalnya adalah 0,10 g/l.
Tes napas dan darah pun konsisten dijalankan di sirkuit.
Demi keselamatan, para rider juga dilarang berkompetisi jika kedapatan memiliki konsentrasi alkohol dalam darah lebih dari 0,10 g/l.
Konsumsi alkohol dalam periode kompetisi balap motor dianggap sebagai pelanggaran Kode Medis.
'Periode kompetisi' yang dimaksud terhitung mulai 12 jam sebelum rider mengendarai motornya untuk pertama kali dalam gelaran terkait, dan berakhir 30 menit setelah balapan terakhir dari kelas dan kategori yang digeluti si pembalap.
Baca juga: Francesco Bagnaia Alami Kecelakaan Akibat Pengaruh Minuman Beralkohol, Sanksi MotoGP Menunggu
Dalam periode tersebut, rider dilarang mengkonsumsi alkohol.
Jika pembalap melanggar aturan ini, maka mereka akan didiskualifikasi oleh FIM Stewards.
Meski begitu, konsumsi minuman beralkohol dalam upacara penyerahan trofi di podium tak termasuk dalam periode tersebut dan tidak dianggap sebagai pelanggaran Kode Medis FIM.
dengan ancaman dari Ducati, posisi Francesco Bagnaia di podium MotoGP 2022 bisa saja bergeser dari podium mengingat seri MotoGP 2022 masih pada paruh musim dan siapapun memiliki kesempatan untuk merebut posisinya yangs ekarang. (*)
Artikel ini telah tayang di bola.net dengan judul Pecco Bagnaia Terancam Dijatuhi Sanksi Oleh Ducati Usai Kecelakaan Mobil Akibat Mabuk