Berita Klungkung
SEDIH, IDUL ADHA Tapi Penjualan Kambing di Klungkung Masih Sepi Gara-gara PMK
Momen Idul Adha nampaknya tidak cerah bagi penjualan kambing di Klungkung. Agung Oka mengaku sepi pembeli karena kasus PMK.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Sementara ternak kambing tidak ada yang kena," ungkap Agung Oka.
Baca juga: CEGAH Wabah PMK, Puskeswan Karangasem Mulai Distribusikan Vaksin
Baca juga: LUMPUH Gara-gara PMK, Peternak Babi di Bali Terkena Imbas Virus PMK!

Selain penjualan kambing yang sepi, harga kambing di Bali juga saat ini sangat mahal.
Ini juga dampak dari tidak adanya pasokan kambing dari wilayah Jawa, akibat kebijakan pengetatan lalu lintas ternak pasca mewabahnya virus PMK (penyakit Mulut dan Kuku).
Sehingga saat ini Agung Oka, hanya mengandalkan pasokan kambing lokal dari wilayah Karangasem ataupun Kintamani, Bangli.
"Harga juga jadi mahal.
Kalau kambing ukuran besar yang sebelumnya Rp3 juta per ekor, sekarang bisa Rp3,5 juta sampai Rp3,7 juta per ekor," ungkap Agung Oka.
Sementara terkait pencegahan PMK, dirinya mengaku sudah melakukan upaya dengan melakukan pembersihan kandang dan rutin menyemprot kandangnya dengan desinfektan.
"Petugas dari Pemkab Klungkung juga sudah ada yang mengambil sample ke sini.
Tapi hasilnya belum keluar.
Saya yakin kambing saya di sini sehat semua.
Karena saya perhatikan betul kesehatan kambing saya," ungkapnya.
TNI Awasi Ketat Pelabuhan, Antisipasi Masuknya Ternak ke Nusa Penida
Ternak sapi di Kecamatan Nusa Penida selama ini dikenal berkualitas baik dan tahan dengan penyakit.
Hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis Nusa Penida, yang terpisah langsung dengan Pulau Bali daratan.
Sehingga minim lalu lintas ternak menuju Nusa Penida.