Berita Gianyar

PUTUS Sekolah! Kisah Aipda Astawa BIAYAI Siswa Tidak Mampu di Gianyar 

Sosok tersebut adalah Aipda I Wayan Astawa alias Aipda Astawa. Anak yang diselamatkan dari putus sekolah, adalah Ngakan Made Topan Mahendra Putra.

weg
Adapun anak yang diselamatkan dari putus sekolah, adalah Ngakan Made Topan Mahendra Putra. Ngakan Made Topan Mahendra Putra telah putus sekolah selama tiga tahun. Sebab, orangtuanya hidup dalam kekurangan. Bantuan pendidikan tersebut, barawal saat Aipda Astawa melakukan kegiatan pembagian sembako di desa binaannya. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Polisi sosok pengayom masyarakat ada di wilayah hukum Polres Gianyar, Bali.

Betugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, sejak enam bulan lalu.

Sosok tersebut adalah Aipda I Wayan Astawa alias Aipda Astawa.

Dengan penghasilan sebagai polisi, ia membantu seorang siswa tak mampu untuk melanjutkan sekolah.

Adapun anak yang diselamatkan dari putus sekolah, adalah Ngakan Made Topan Mahendra Putra.

Ngakan Made Topan Mahendra Putra telah putus sekolah selama tiga tahun.

Sebab, orangtuanya hidup dalam kekurangan.

Bantuan pendidikan tersebut, barawal saat Aipda Astawa melakukan kegiatan pembagian sembako di desa binaannya.

Baca juga: Kisah DEWA PARTA, 15 Tahun Jualan Suvenir di Hotel Griya Santrian Sanur Sempat Terdampak Pandemi

Baca juga: KISAH PILU Kadek Rista Gangguan Jiwa, Dipasung Hingga Sembuh Dibantu GMH

Adapun anak yang diselamatkan dari putus sekolah, adalah Ngakan Made Topan Mahendra Putra.

Ngakan Made Topan Mahendra Putra telah putus sekolah selama tiga tahun.

Sebab, orangtuanya hidup dalam kekurangan.

Bantuan pendidikan tersebut, barawal saat Aipda Astawa melakukan kegiatan pembagian sembako di desa binaannya.
Adapun anak yang diselamatkan dari putus sekolah, adalah Ngakan Made Topan Mahendra Putra. Ngakan Made Topan Mahendra Putra telah putus sekolah selama tiga tahun. Sebab, orangtuanya hidup dalam kekurangan. Bantuan pendidikan tersebut, barawal saat Aipda Astawa melakukan kegiatan pembagian sembako di desa binaannya. (weg)

 

Saat memberikan sembako, pada seorang warga atas nama, Ngakan Putu Putra ia menggali kondisi keluarga tersebut.

Akhirnya ia mengetahui anak keluarga tersebut, tidak bisa melanjutkan SMP karena tidak mampu.

Hal ini membangkitkan rasa iba dan keprihatinannya, untuk membatu menyekolahkan anak tersebut hingga tamat.

"Pada saat itu saya membagikan sembako presisi, kepada warga kurang mampu.

Dan saya melihat anak warga ini sudah 3 tahun putus sekolah.

Karena terkendala biaya, hal ini membuat saya iba dan prihatin melihat kondisinya," ujar Aipda Astawa, Kamis 14 Juli 2022.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved