Sponsored Content
Sambut Program Konversi Kompor Induksi, Warga Denpasar Selatan Bayar Tagihan Listrik Makin Irit
Sambut Program Konversi Kompor Induksi, Warga Denpasar Selatan Bayar Tagihan Listrik Makin Irit
TRIBUN BALI.COM, Denpasar - PT PLN (Persero) berkomitmen untuk mensukseskan program pemerintah dalam menjalankan konversi kompor induksi di masayarakat.
Salah satu kota yang menjadi _pilot project_ program ini adalah Kota Denpasar, khususnya Kecamatan Denpasar Selatan.
Terdapat 1.000 pelanggan terpilih yang terdiri dari 950 kelompok penerima manfaat (KPM) dan 50 pelanggan lainnya merupakan pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang seluruhnya masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial.
Sejak Maret lalu, PLN telah gencar melakukan berbagai sosialisasi dan pendekatan untuk menyukseskan program ini.
Sosialisasi yang dilakukan membidik 10 desa antara lain Desa Renon, Desa Panjer, Desa Sesetan, Desa Pedungan, Desa Pemogan, Desa Serangan, Desa Sidakarya, Desa Sanur Kauh, Desa Sanur, dan Desa Sanur Kaja.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Bali, I Wayan Udayana menjelaskan hingga kini terdapat 107 KPM yang sukses bermigrasi menggunakan kompor induksi.
Baca juga: Satpol PP Segera Buka Segel Mie GACOAN, Ini Alasannya, Simak Penjelasan Kasat
“Kami menargetkan akhir tahun ini seluruh KPM dan UMKM dapat menikmati nyamannya menggunakan kompor induksi jika dibandingkan dengan kompor gas, sehingga keterlibatan seluruh pihak sangat diharapkan supaya program ini bisa dengan cepat diterima di masyarakat,” ucapnya.
Pelanggan yang masuk dalam program ini, tambahnya, akan tetap menerima kompor induksi beserta alat masaknya.
“Masyarakat tak perlu khawatir dengan biaya listriknya, karena pemerintah akan tetap memberikan subsidi yang disalurkan dalam bentuk daya yang digunakan oleh kompor induksi,” jelasnya.
Demi kesuksesan program ini, Ia mengajak pengguna yang sudah terlebih dahulu memanfaatkan kompor ini dapat menceritakan kesannya kepada sanak keluarga, kerabat, dan tetangga, agar makin banyak masyarakat yang mengetahui kelebihan dari kompor induksi.
Ni Made Candri (60), salah satu KPM warga Jl. Danau Beratan, Sanur, Denpasar, menuturkan kesannya setelah menggunakan kompor induksi selama sebulan.
“Hari ini saya pergi bayar tagihan listrik bulan Juli, kalau dibandingkan dengan bulan Juni, tidak jauh berbeda, malah lebih murah, padahal sudah sebulan ini pakai kompor induksi,” terangnya.
Baca juga: Delterra & DLHK Kota Denpasar Kerjasama Pengelolaan Sampah,Target Sasar 80 Ribu Masyarakat di 6 Desa
Candri menyebutkan tagihan listriknya di Bulan Juni sebesar Rp 51 ribu sedangkan bulan Juli, dirinya membayar Rp 41 ribu dengan daya yang sama yakni 900 VA.
“Sebelumnya saya pakai gas melon, sebulan bayar 40 ribu untuk masak nasi, goreng ikan, masak air, sekarang sudah ga perlu beli gas melon, cukup bayar listrik sekali sudah bisa _nyalakan_ tv, lampu, _dengerin_ radio, _plus_ bisa masak,” ungkapnya antusias.
Ia juga menjelaskan banyaknya tetangga yang kerap datang ke rumah menanyakan penggunaan kompor induksi.