Berita Bali

Harkopnas ke-75, MenKopUKM Tekankan Penguatan Ekosistem Kelembagaan Koperasi

Harkopnas ke-75, MenKopUKM Teten Masduki menekankan bahwa saat ini koperasi harus masuk ke dalam semua sektor

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Menteri Koperasi dan UKM saat memberikan sambutan pada puncak peringatan Harkopnas ke-75 - Harkopnas ke-75, MenKopUKM Tekankan Penguatan Ekosistem Kelembagaan Koperasi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Memperingati Hari Koperasi Nasional yang ke-75 di Indonesia, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki menekankan pentingnya perbaikan dan penguatan ekosistem kelembagaan koperasi.

Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan, salah satu langkah untuk mereformasi ekosistem kelembagaan koperasi adalah dengan merevisi Undang-Undang Perkoperasian agar semakin relevan dengan perkembangan zaman.

“Kita akan memperkuat ekosistem kelembagaan koperasi agar mampu menghadirkan ekosistem bisnis koperasi yang dinamis, adaptif, dan akomodatif,” ujar MenKopUKM Teten Masduki dalam sambutannya melalui video pada puncak peringatan Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-75 di Denpasar, Kamis 14 Juli 2022.

Menteri Teten menjelaskan, sampai saat ini ekosistem kelembagaan koperasi belum sepenuhnya ideal terindikasi dari masih adanya koperasi simpan pinjam (KSP) bermasalah yang mengalami gagal bayar, bahkan yang terkini ada 8 koperasi dengan nilai gagal bayar mencapai sebesar Rp 26 triliun.

Baca juga: Dukung Kebijakan Spasial untuk Pemulihan Ekonomi Bali, Ini Kata Menkop UKM Teten Masduki

Jika dibandingkan dengan perbankan yang memiliki lembaga pengawasan, koperasi dikatakan memiliki aturan untuk mengatur dan mengawasi diri sendiri.

Hal inilah yang kemudian membuat KSP mengalami permasalahan gagal bayar ini.

“Dalam praktiknya, banyak KSP yang menjadi shadow banking, bukan lagi koperasi. Jadi kebanyakan koperasi ini didirikan oleh usaha besar. Bukan lagi konsep usaha dari orang kecil. Ini enggak bisa kita biarkan, harus kita atur kalau tidak nanti koperasi akan semakin rusak," kata Menteri Teten.

Menkop UKM menekankan bahwa saat ini koperasi harus masuk ke dalam semua sektor, bukan hanya simpan pinjam.

Maka dari itu, KemenKopUKM saat ini juga tengah mengembangkan koperasi yang bergerak di sektor riil.

Menteri Teten menilai, di dalam struktur ekonomi yang didominasi usaha mikro atau mencapai 97 persen dengan omzet Rp 2 miliar ke bawah per tahun ini kebanyakan bergerak di sektor usaha pertanian, fesyen, kuliner, dan lainnya.

Dalam hal ini, koperasi-koperasi memiliki potensi besar untuk mengonsolidasi atau mengagregasi usaha kecil ini untuk masuk ke dalam skala ekonomi.

“Termasuk di sektor pertanian, misalnya suplai sayuran dan buah dari petani kecil perorangan itu susah sekali sehingga muncul tengkulak. Ini tidak bagus buat kesejahteraan petani. Butuh agregator dan koperasi bisa mengambil bagian," imbuhnya.

Kita sudah membuat piloting konsep corporate farming melalui koperasi.

Saat ini kita coba produk hortikultura dan kelapa sawit.

“Mudah-mudahan kalau lancar petani yang bergabung di koperasi dengan luas 1.000 hektre bisa membangun koperasi sawit yang menghasilkan minyak makan merah," jelas Menteri Teten.

Menurutnya, saat ini koperasi harus mengubah pola pikir mereka karena jika tidak, koperasi hanya akan mengalami penuaan dan tidak bisa mengikuti bisnis yang modern.

Bali dipilih sebagai tempat puncak peringatan Harkopnas ke-75 memeriahkan Presidensi Indonesia G20, mengingat pulau seribu pura ini menjadi tuan rumah daripada KTT G20 pada bulan November mendatang.

“Kami memperingati Hari Koperasi Nasional ini di Bali yang pertama adalah karena kita kaitkan dengan Presidensi Indonesia pada G20 dan pada bulan November menjadi tuan rumah KTT nya. Sehingga kami ingin memeriahkan itu juga disini. Dan kedua kami ingin membantu Provinsi Bali yang jatuh ekonominya terpuruk dalam dampak pandemi Covid-19 jika dibandingkan dengan Provinsi-Provinsi lain,” ungkap Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia, Sri Untari Bisowarno.

Kami bergotong-royong kesini untuk bisa membantu membangkitkan ekonomi Bali, dan ketiga pihaknya ingin membangkitkan spirit gerakan dari koperasi yang berazaskan kekeluargaan dan gotong-royong tapi selalu dalam bentuk kemandirian, sehingga kita bisa melakukannya secara bersama-sama.

Untuk membangkitkan spirit gerakan koperasi, Dewan Koperasi Indonesia atau Dekopin bekerjasama dengan OSIS, KNPI, dan semua organisasi atau lembaga anak-anak muda lainnya dengan cara membuat film.

Di mana film adalah suatu cara mengajak anak-anak muda untuk berkoperasi dengan baik tanpa mereka merasa berkoperasi, dan disana kita akan cetak mereka menjadi enterpreneur serta memiliki jati diri yang kuat dalam dirinya.

Hal tersebut agar kelompok perempuan khususnya para ibu-ibu itu tidak menangis lagi karena harga BBM yang sangat tinggi, harga cabai, harga bawang dan lain sebagainya jika energi terbarukan dapat dimanfaatkan maka pengeluaran tidak terlalu tinggi.

Anggota dan Pengurus Koperasi dari Sabang sampai Merauke yang datang ke Bali dalam rangka Harkopnas ke-75 tercatat mencapai 8.500 orang, datang kesini secara berkelompok dan beberapa menggunakan bus-bus dari daerah asalnya.

Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) berkomitmen untuk terus memperkuat sektor energi terbaharukan, ketahanan pangan serta pemberdaayaan perempuan.

Untari mengungkapkan, ketiga program tersebut merupakan isu strategis dalam menjawab tantangan global yang sejalan dengan komitmen Presiden Jokowi guna mewujudkan ekonomi Indonesia yang mandiri, kuat dan berdaya saing.

“Dekopin senantiasa hadir untuk mengakselerasi kehadiran energi terbaharukan, ketahanan pangan serta pemberdayaan perempuan melalui program-program koperasi yang telah disusun dan direncanakan secara komprehensif,” imbuh Untari.

Untari menuturkan, komitmen Dekopin tersebut diwujudkan melalui tema Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-75 tahun yakni “Percepatan dan Perkuatan Kedaulatan Pangan dan Energi Terbarukan melalui Peran Koperasi dan Kelompok Perempuan” di Bali pada 14- 17 Juli 2022.

Di sektor ketahanan pangan, lanjut Untari, Dekopin telah memperluas program ini menjadi program bersama yang akan dilakukan oleh seluruh koperasi Indonesia.

Hal tersebut bertujuan untuk mendukung ketersediaan pangan.

Terlebih situasi global yang tengah mengalami ketidakpastian, sehingga memicu kenaikan harga serta keterbatasan stok pangan dipasaran.

“Tujuannya untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kekurangan pangan dan meningkatkan nilai tukar petani melalui ketahanan pangan,” ungkap Untari.

Oleh karenanya, jejaring Dekopin di seluruh pelosok tanah air juga terus mendorong koperasi-koperasi yang bergerak di bidang pangan untuk terlibat langsung dengan program ketahanan pangan pemerintah.

Lebih lanjut, Untari mengatakan, Dekopin meminta peran perempuan di sektor koperasi juga terus diberdayakan.

Pasalnya, kata Untari, di era globalisasi seperti sekarang kaum perempuan memiliki kesempatan besar untuk lebih mandiri.

Pemberian penghargaan spesial dari Dewan Koperasi Indonesia kepada sejumlah daerah yang sukses membangun spirit Koperasi - Harkopnas ke-75, MenKopUKM Tekankan Penguatan Ekosistem Kelembagaan Koperasi
Pemberian penghargaan spesial dari Dewan Koperasi Indonesia kepada sejumlah daerah yang sukses membangun spirit Koperasi - Harkopnas ke-75, MenKopUKM Tekankan Penguatan Ekosistem Kelembagaan Koperasi (Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin)

Untari menambahkan, gerakan koperasi juga harus bisa bertransformasi menyesuaikan diri sesuai dengan perkembangan.

Salah satunya menyesuaikan juga menyusun langkah gerakan dan program berdasarkan Sustainable Development Goals (SDGs).

Sehingga, gebrakan baru berupa kampanye 5 Juta Milenial berkoperasi dapat diwujudkan melalui ekonomi kreatif dan mendukung percepatan kehadiran energi terbaharukan melalui inovasi serta digitalisasi dengan melakukan tranformasi teknologi.

Pada 2022 ini, Harkopnas Expo dimeriahkan oleh lebih dari 100 Dinas dan UMKM dari seluruh daerah di Indonesia, serta dihadiri oleh 6 ribu sampai 8 ribu anggota koperasi di Indonesia.

Tidak hanya pameran, pada tahun ini Dekopin menyelenggarakan seremonial pencanangan penanaman 1 juta mangrove dan akan dihadiri oleh Ibu Puan Maharani Ketua DPR RI.

Dihadiri lebih dari dari 120 koperasi dari seluruh daerah di Indonesia, Harkopnas ke-75 juga akan menyelenggarakan Rakernas Koperasi Indonesia.

Kompetisi E-sport yang saat ini sedang berlangsung selama satu bulan lebih, akan diselenggarakan secara final pada tanggal 15 Juli 2022 di Bali.

Bali dipilih bertujuan untuk merefleksikan kebangkitan dan kesadaran kebangsaan tentang sistem ekonomi, di mana nilai kekeluargaan dan kegotong-royongan masih tumbuh sebagai monument hidup di tengah masyarakat Bali.(*).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved