Berita Bali
Dukung Kebijakan Spasial untuk Pemulihan Ekonomi Bali, Ini Kata Menkop UKM Teten Masduki
Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, melakukan serangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Bali
Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki, melakukan serangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Bali.
Kali ini, Teten melakukan silaturahmi dan diskusi dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Provinsi Bali/Bali Tourism Board di Ruang Pertemuan Kantor BTB Bali, Selasa 8 Juni 2021.
Dalam silaturahmi tersebut, Teten menyampaikan bahwa Bali merupakan daerah yang punya posisi sangat strategis.
Dengan potensi pariwisata yang dimiliki, Bali telah memberi kontribusi besar bagi perekonomian nasional.
Baca juga: Puluhan Pengusaha Angkutan Pariwisata Mesadu Soal Nasibnya, DPRD Bali Kirim Rekomendasi ke Gubernur
Bahkan, ia menyebut Bali adalah lokomotif pariwisata nasional.
Karena itu, tak berlebihan jika ia mengatakan bahwa pemerintah berhutang pada Bali.
“Kita semua wajib ikut bertanggung jawab dan berkolaborasi untuk pemulihan dan kebangkitan ekonomi Bali,” ucapnya.
Salah satu hal yang bisa dilakukan pemerintah adalah kebijakan spasial dalam bentuk fiskal kepada daerah Bali agar pemulihannya bisa lebih dipercepat.
Terkait dengan upaya pemulihan Bali, Menkop UKM membaginya dalam tiga fase yaitu fase pandemi, survival dan transformasi.
Pada fase pandemi yang saat ini masih dihadapi masyarakat dunia, menurutnya Bali perlu melakukan kampanye besar-besaran tentang penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Saat ini kita perlu meyakinkan wisatawan bahwa mereka aman ketika berkunjung ke Bali, aman karena prokes diterapkan dengan baik. Prokesnya yang kita tonjolkan untuk meyakinkan, karena sampai saat ini negara manapun belum bisa memberi jaminan kalau Covid-19 itu sudah tidak ada,” urainya.
Lebih jauh, Teten menyampaikan bahwa sesungguhnya wisatawan domestik maupun mancanegara sudah sangat rindu plesiran ke Pulau Dewata.
Namun sebagian besar masih menahan diri karena belum yakin dengan penerapan prokes.
“Ini perlu kampanye secara terus menerus agar mereka yakin prokes telah diterapkan secara benar. Promosi seperti subsidi tiket atau diskon kamar hotel tidak efektif untuk saat ini,” imbuhnya.
Berikutnya masuk pada fase survival, Teten berpendapat perlunya perubahan strategi dari ‘Bali dikunjungi dunia’ menjadi ‘Bali mengunjungi dunia’.