Berita Bali

Pesona Kawasan Tahura Mangrove Ngurah Rai Bali yang Akan Dikunjungi Para Delegasi G20

persiapan pelaksanaan KTT G20, Tahuran Mangrove Bali difungsikan sebagai area drop off dan pick up zone untuk para delegasi KTT G20 di bulan November

Dok. Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo mendatangi hutan mangrove di Provinsi Bali yang dibangun sejak tahun 2003 - Pesona Kawasan Tahura Mangrove Ngurah Rai Bali yang Akan Dikunjungi Para Delegasi G20 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan melakukan kunjungan lapangan terkait persiapan pelaksanaan KTT G20 ke kawasan Taman Hutan Raya (Tahuran) Mangrove di Bali pada awal bulan Mei lalu.

Dalam kunjungan tersebut Menko Luhut ingin mengetahui sejauh mana persiapan Tahura Mangrove untuk pelaksanan G20 pada bulan kesebelas datang.

Adapun Tahura Mangrove nantinya akan difungsikan sebagai area drop off dan pick up zone untuk para delegasi KTT G20 di bulan November mendatang.

“Saya minta pengamanan dan kenyamanan para pimpinan negara atau delegasi dapat menjadi perhatian utama, khususnya pada spot utama seperti area Wantilan, jalur tracking, titik foto, area persemaian, serta menara pandang dan view deck," ujar Menko Luhut dalam keterangan tertulisnya, Rabu 20 Juli 2022.

Baca juga: Side Event KTT G20 Promoting Disability & Gender Equality, Suarakan Hak Penyandang Disabilitas

Menko Luhut menegaskan, semua persiapan ini perlu kita persiapkan dengan baik dan matang.

"Ini menjadi pesan langsung dari Presiden, saya minta kerjasamanya untuk mempersiapkan yang terbaik untuk pelaksanaan KTT G20 mendatang,” kata Menko Luhut.

Memang, Tahura Mangrove akan menjadi daya tarik untuk pelaksanaan G20 yang akan berlangsung pada November mendatang.

Di tengah ancaman kerusakannya, Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai di Bali ini masih menjadi salah satu tempat menarik untuk jalan-jalan.

Dan di event internasional yang akan berlangsung pada bulan November nanti, Tahura ini dipastikan menjadi salah satu venue penting yang pesona keindahannya bakal dinikmati para delegasi G20.

Tahura Mangrove Ngurah Rai Bali - Pesona Kawasan Tahura Mangrove Ngurah Rai Bali yang Akan Dikunjungi Para Delegasi G20
Tahura Mangrove Ngurah Rai Bali - Pesona Kawasan Tahura Mangrove Ngurah Rai Bali yang Akan Dikunjungi Para Delegasi G20 (Tribun Bali/Rizal Fanany)

-Tahura Memiliki 33 Jenis Mangrove

Seperti diketahui, Tahura Mangrove ini sebagai satu-satunya Tahura di Bali yang memiliki luasnya sekitar 1.373,5 hektar dan terdapat kekayaan ekosistem beragam.

Secara administratif, Tahura Ngurah Rai berada di dua daerah yaitu Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.

Wilayah Badung berada di bagian selatan teluk, seperti Nusa Dua dan Tuban.

Luasnya 627 hektare.

Adapun yang di wilayah Denpasar di sisi utara, terutama Suwung dan Serangan, seluas 746,5 hektar.

Sebagai hutan raya, Tahura Ngurah Rai pun terbuka bagi aneka kegiatan, termasuk ekowisata.

Saat ini Tahura yang juga dikenal dengan nama Prapat Benoa Suwung itu menjadi salah satu lokasi jalan-jalan bagi warga Denpasar dan sekitarnya.

Sebagai taman hutan, Tahura Mangrove Ngurah Rai cukup memberikan kemudahan bagi orang yang ingin menjelajah ke dalamnya.

Ada jalan panggung sepanjang 1,8 km yang membelah lebatnya mangrove atau bakau.

Adapun lebarnya jalan panggung ini sekitar 2 meter, sehingga memberikan sensasi kenyamanan untuk menikmati keasrian hutan bakau.

Di Tahura ini memiliki 33 jenis mangrove atau bakau.

Adapun jenis bakau yang terbanyak adalah perapat atau pidada putih yang bahasa latinnya Soneratia Alba, dalam bahasa Bali biasa disebut Prapat.

Karena itu Tahura Ngurah Rai disebut Prapat.

Bisa jadi karena Tahura Ngurah Rai disebut juga Prapat Benoa Suwung.

Jenis bakau lain yang ada di Tahura ini ada bakau putih alias Rhizophora Apiculate, lalu Tancang atau Bruguiera Gymnorhyza dan sebagainya.

Sebagian bakau di Tahura ini merupakan hasil rehabilitas dan awalnya digunakan sebagai konservasi semata.

Kemudian kawasan ini dikelola oleh Lembaga dari Jepang, JICA, melalui pengelolaan ini berhasil membangun fasilitas untuk pengunjung atau masyarakat.

Sejak tahun 2010, Tahura ini mulai terbuka untuk kunjungan turis, dan JICA berhenti mengelola kawasan ini sejak 2013 yang kemudian diserahkan kembali pada Tahura Ngurai Rai.

Dan tak hanya keindahan bakau, di Tahura inipun juga terdapat setidaknya 90 jenis spesies burung yang mencari makan dan berkembang biak ada di sini.

Dan menurut penelitian I Ketut Sundra dari Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Udayana, bahwa di Tahura di sini terdapat 13 jenis burung.

Adapun lima jenis di antaranya termasuk burung endemik, seperti burung Udang Biru (Alcedo caerulescens), Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides), dan Cinenen Jawa (Orthotomus sepium).

Dan tampaknya Tahura Mangrove ini akan menjadi pesona yang dinikmati para delegasi event G20 yang merehatkan diri dengan menikmati keindahan, keasrian mangrove atau bakau yang ada di sini, setelah penat berkutat waktu dan aktibitas mengikuti pertemuan atau meeting demi meeting.(*).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved