Berita Gianyar

UTANG Pemkab Gianyar Capai Rp 750 Miliar Saat Kepemimpinan Mahayastra

"Hitungan ukuran kekuatan pembayaran hutang dari pada APBD kita, minimal 2,5 persen. Kita 7 persen kuat sekali," kata Mahayastra

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Hitungan ukuran kekuatan pembayaran hutang dari pada APBD kita, minimal 2,5 persen. Kita 7 persen kuat sekali. Artinya utang yang ada di Gianyar dibandingkan dengan yang lainnya masih aman. 

Namun ia juga mengklaim, utang yang dibayarakan sudah sesuai hitungan-hitunganya.

Secara tegas, ia menyatakan bahwa Pemkab Gianyar tidak akan kolaps hanya karena utang tersebut.

Ia pun mengajak masyarakat Gianyar, harusnya bersyukur Pemkab Gianyar bisa mendapatkan utang.

Sebab, memperolehnya tidak gampang, harus ada sejumlah izin dan ketentuan yang harus dikantongi.

"Daerah itu boleh berutang kalau dia dapat izin dari Depkeu, Depdagri, dari PT SMI.

Hitungan ukuran kekuatan pembayaran hutang dari pada APBD kita, minimal 2,5 persen.

Kita 7 persen kuat sekali.

Artinya utang yang ada di Gianyar dibandingkan dengan yang lainnya masih aman.

Walau pun menurut saya, sudah cukup tinggi.

Setelah dihitung-hitung itu daerah tidak akan kolaps," sebut Mahayastra. 

Baca juga: Tak Mampu Bayar Utang, Rumah di Gianyar Dieksekusi

Baca juga: Harga Pakan Naik, Peternak Ini Bayar Utang Pakai Telur di Bangli, Wayan: Sejak Dulu Tidak Menentu

Hitungan ukuran kekuatan pembayaran hutang dari pada APBD kita, minimal 2,5 persen.

Kita 7 persen kuat sekali.

Artinya utang yang ada di Gianyar dibandingkan dengan yang lainnya masih aman.
Hitungan ukuran kekuatan pembayaran hutang dari pada APBD kita, minimal 2,5 persen. Kita 7 persen kuat sekali. Artinya utang yang ada di Gianyar dibandingkan dengan yang lainnya masih aman. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Lalu, berapa PAD yang dihasilkan dari infrastruktur yang dibangun dengan utang tersebut.

Mahayastra mengatakan, pihaknya membangun bukan semata-mata untuk PAD.

Namun lebih ke masyarakat.

"Kita membangun bukan untuk peningkatan PAD, seperti pasar kita tidak melakukan pungutan di sana," ujarnya.

Pantauan Tribun Bali, Pasar Rakyat Gianyar yang dibangun dengan anggaran Rp 224 miliar, yang bersumber dari utang.

Sampai saat ini belum sepenuhnya mendapatkan reaksi positif dari masyarakat.

Di mana masih terdapat riak-riak para pedagang maupun masyarakat.

Sebab masih ada masyarakat yang 'terkejut' dengan fasilitas pasar tradisional tersebut, yang layaknya sebuah kantor pejabat. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved