Berita Nasional
AUTOPSI JENAZAH BRIGADIR J Libatkan Dokter Sanglah, Simak Ulasannya
Saat awal, Dokter Alit melihat kondisi jenazah tidak terlalu membusuk. Dokter forensik RSUP Sanglah ikut dalam tim dokter Bareskrim Polri.
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Sementara tim kedua melakukan persiapan di RSUD Sungai Bahar, seperti persiapan alat dan beberapa label.
Dokter Alit sendiri, masuk ke dalam tim kedua yang melakukan persiapan di rumah sakit.
“Jarak dari makam ke rumah sakit itu tidak teralu jauh.
Mungkin sekitar satu jam.
Jadi kami harus cepat mempersiapkan peralatan, dan label untuk bukti auntentik dan fotografinya,” jelas Dokter Alit.
Saat awal, Dokter Alit melihat kondisi jenazah Brigadir J tidak terlalu membusuk.
Hal ini didukung oleh pemberian zat formalin, sehingga membantu mengawetkan jenazah tersebut.
Autopsi kemudian dilakukan seperti biasa, antara lain pemeriksaan luka, pemeriksaan waktu kejadian luka, dan pemeriksaan waktu meninggal dunia.
Beberapa luka dapat diidentifikasi, dengan baik oleh tim dokter forensik karena kondisi jenazah yang masih awet.
Sementara luka yang samar-samar, dan tidak bisa dijelaskan secara makroskopis akan mendapat pemeriksaan lanjutan.
“Ada beberapa yang perlu kita lanjuti pemeriksaannya secara histopatologi forensik dan histokimia.
Nah ini yang kemungkinan, akan memakan waktu dua sampai empat minggu untuk tahu hasilnya,” terang dokter forensik ini.
Hasil pemeriksaan juga menemukan data-data yang tergolong data terkecuali.
Dokter Alit mengatakan data tersebut, sesuai aturan akan langsung diberikan kepada penyidik.
Selama proses Autopsi ulang berlangsung, Dokter Alit mengatakan timnya tidak mendapat kendala yang berarti.
