Pasokan Seret, Harga Ayam Potong Melonjak di Klungkung

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Warga mengeluh dengan semakin melonjaknya harga ayam potong dan daging ayam di pasaran.

Hal ini lantaran seretnya pasokan ayam karena faktor cuaca.

Seorang warga asal Desa Gelgel, Gede Suadnya (46) mengeluhkan mahalnya harga ayam potong di Pasar Umum Galiran, Klungkung, Bali.

Jika awalnya harga ayam boiler paling besar dirinya membeli dengan harga berkisar Rp 50.000 per ekor, saat ini harganya sudah melonjak sampai Rp70.000 per ekornya.

Baca juga: Harga Ayam Kampung di Singapura Tembus Rp 758.000, Ini Penjelasannya

"Sebulan lalu saya masih beli ayam potong Rp 50.000 yang besar, sekarang sudah Rp70.000. Jauh sekali peningkatan harganya," keluh Gede Suadnya, Kamis 28 Juli 2022.

Hal serupa diungkapkan seorang warga asal Desa Sangkangunung, Karangasem.

Ketika berbelanja di Pasar Galiran, ia mengeluhkan harga ayam boiler yang saat ini cukup mahal.

"Sebelumnya piodalan saja haganya paling mahal Rp 55 ribu yang berat sekitar 2 kilogram, sekarang sudah Rp 70 ribuan," jelasnya.

Menurut sejumlah pedagang ayam, harga daging ayam jenis ayam broiler jauh dari normal hampir satu bulan.

Bahkan hingga saat ini harga daging ayam masih cukup mahal.

Menurut para pedagang, kondisi ini dikarenakan pasokan ayam berkurang drastis.

Pedagang bahkan sampai dijatah oleh pemasok untuk bisa mendapatkan ayam.

Akibat kondisi ini, pedagang mengaku mengalami penurunan omset penjualan.

“Harga ayam memang dalam sebulan ini sudah naik. Belum ada tanda-tanda harganya turun. Saya tidak berani stok banyak, khawatir daya beli masyarakat berkurang,” ungkap salah seorang pedagang, Ibu Toyo.

Penjual ayam potong lainnya, Wayan Boy mengatakan, sebelumnya harga ayam potong per kilonya hanya Rp 26.000.

Tapi sejak sebulan harga ayam potong sudah Rp 28.000 per kilogram.

“Biasanya paling mahal Rp 26.000 per kilo, sekarang sudah Rp 28.000 per kilo. Ayam sekarang terbatas, biasanya saya cari 100 ekor dapatnya 50 ekor,” tandas Wayan Boy.