Berita Bangli
KISAH Inspirasi Wayan Pageh Jalani Budidaya Magot Siasati Harga Pakan Mahal
Wayan Pageh mengungkapkan, terhitung sejak tiga tahun belakangan harga pakan ikan terus meningkat. Hingga akhirnya ia mendapatkan ide cemerlang.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Hanya berbekal dari tutorial YouTube, Wayan Pageh Artana, mampu budidayakan magot lalat black soldier fly (bsf).
Kendati belum dijual untuk umum, upaya ini terbukti mampu menekan harga produksi pakan ikan.
Untuk budidaya magot lalat black soldier (bsf) ini, dilakukan di kediamannya yang berlokasi di Banjar Jehem Kelod, Desa Jehem, Tembuku.
Menggunakan media kelambu, lalat hitam ini dibiarkan berkembang untuk kawin.
Dibawahnya, Wayan Pageh meletakkan beberapa wadah berisi ampas tahu, serta tumpukan kayu sebagai media bertelur lalat.
"Lalat akan mencari tempat yang dekat, dengan sumber makanan, agar saat telur menetas anak-anaknya bisa mendapat makanan," jelasnya saat ditemui Minggu 31 Juli 2022.
Baca juga: ANTI KANKER, Alantara Soul Dari Bunga Kembang Sepatu Jadi Welcome Drink Sehat
Baca juga: ALKOHOL Masuk Pengobatan Dalam Ayurweda, Berikut Manfaatnya

Wayan Pageh sendiri sejatinya, merupakan pembudidaya ikan.
Usahanya ini sudah dimulai sejak tahun 2009, berawal dari usaha pendederan ikan nila dengan modal Rp 3 juta.
Diakui pangsa pasar ikan nila cukup besar.
Ikan nila yang dihasilkan biasa dijual kepada pembudidaya ikan, di kawasan Danau Batur, Kintamani, untuk proses penggemukan.
"Saya bersyukur masih dipercaya untuk suplai ikan.
Memang untuk usaha ini, yang menjadi tuntutan adalah kualitas dan kejujuran," ujarnya.
Lambat laun usahanya ini, berkembang dan merambah ke budidaya jenis ikan lainnya.
Seperti Koi hingga lele.
Dari hasil budidaya ikan, pria 44 tahun ini mampu mendapatkan penghasilan Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per bulan.