MotoGP
Liburan Usai, Pembalap MotoGP Harus Bisa Tampil Terbaik, Juara? Kita Tunggu Saja
Lupakan soal blunder pada balapan terakhir di Sirkuit Assen, Belanda, Quartararo masih menjadi pembalap yang harus dikalahkan untuk menjadi juara
Rinciannya adalah tiga kemenangan, dua kali runner-up.
Posisi terburuk? Finis keempat pada GP Prancis yang ironisnya adalah balapan kandangnya.
Baca juga: Johann Zarco Yakin Salip Quartararo di MotoGP, Modal Kemenangan dan Tampil Konsisten
Melihat klasemen sementara, Il Capitano dari Aprilia Racing, Aleix Espargaro, adalah pesaing terdekat Quartararo.
Espargaro menjadi satu-satunya pembalap yang hanya tertinggal 1 balapan (25 poin) dari Quartararo, tepatnya 21 poin berkat penampilan heroik di Belanda.
Soal konsistensi performa, Espargaro tak kalah dengan Quartararo.
Dalam 11 balapan di paruh musim pertama, dia hanya dua kali gagal finis lima besar.
Pencapaian Espargaro barangkali lebih baik daripada satu kemenangan dan empat posisi ketiga, andai tidak apes pada GP Catalunya dan GP Belanda.

Tentunya Espargaro memerlukan lebih.
Dia harus lebih sering mencetak kemenangan untuk menggulingkan Quartararo dari takhta.
Pembalap lain yang memerlukan usaha lebih untuk menjadi juara adalah Francesco Bagnaia dari Ducati Lenovo.
Masuk dalam daftar kandidat juara pada awal musim, Bagnaia masih kesulitan untuk menyatukan hasil bagus dalam satu rangkaian sekaligus.
Enam balapan terakhir adalah buktinya dengan hanya ada dua jenis hasil yang diraih Bagnaia yaitu menang dan gagal finis.
Poin penuh dan kosong.
Anak didik Valentino Rossi tersebut juga belum pernah mencetak dua kemenangan beruntun atau lebih musim ini.
Bagnaia sendiri dituntut tampil lebih baik pada musim ini jika ingin menghidupkan peluang merengkuh gelar pertamanya di kelas para raja.