Berita Bangli
SMAN 1 Bangli Buktikan Kualitas di Ajang Internasional, Borong 2 Medali Emas dan 1 Medali Perak
Baru-baru ini tiga tim dari SMAN 1 Bangli meraih juara dalam World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC).
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Baru-baru ini tiga tim dari SMAN 1 Bangli meraih juara dalam World Science, Environment and Engineering Competition (WSEEC).
Dari tiga tim tersebut, dua di antaranya meraih medali emas dan satu tim meraih medali perak.
Diketahui lomba penelitian ilmiah tingkat internasional ini diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) berkolaborasi dengan Sekolah Tinggi Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI).
Lomba ini diselenggarakan tanggal 17 Juli hingga 21 Juli 2022.
SMAN 1 Bangli sendiri mengirimkan tiga tim sebagai perwakilan, yang masing-masing beranggotakan lima orang, terdiri dari siswa kelas XI dan XII.
Baca juga: PBMM Bangli Lantik 70 Pengurus Dadia atau Paibon
Tiga tim ini di antaranya The Lunar Team, Fibonacci Team, dan Spoci Tea Team.
Pembina tim Generation of Young Scientist SMA Negeri 1 Bangli (GENESIS), I Wayan Januariawan dan Made Ari Marlini mengungkapkan, lomba ini dilangsungkan secara online dan offline dengan diikuti oleh 235 tim dari 23 negara. Diantaranya Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Korea Selatan, Nigeria, Macedonia, Puerto Rico, Turki, Meksiko, Kazakhstan, India, Palestina, Mesir, Iran, Maroko, Bangladesh, Haiti, Azerbaijan, Irak, Taiwan, Romania, dan Uni Emirat Arab.
"Kami mengikuti yang online. Ada sejumlah kategori yang dilombakan. Kami di SMAN 1 Bangli mengikuti kategori Life Science, Social Science dan Mathematics. Selain SMAN 1 Bangli, untuk kategori SMA di Bali juga diikuti oleh SMAN 3 Denpasar," ungkap Januariawan.
Persiapan lomba dimulai dua bulan sebelumnya. Pada kategori life science, timnya membuat produk yang dinamakan teh spoci. Teh spoci ini berbahan dari daun cemcem dan kulit jeruk siam. "Di katagori ini siswa kami meraih medali perak. Sedangkan medali emas diraih Korea Selatan," ucapnya.
Sementara kategori social science yakni membuat media pembelajaran interaktif berupa game (The Lunar Game) untuk mengedukasi remaja tentang bullying. Lewat The Lunar Game ini, siswa berhasil memboyong medali emas.
Begitupun pada katagori berikutnya Maathematic yang juga meraih medali emas. Januariawan menjelaskan, pada kategori ini siswa menerapkan pendekatan fibonacci dan golden ratio, untuk pelestarian lagu tradisional.
Baca juga: Penataan Taman di Bangli Dianggarkan Rp 1,7 Miliar Lebih
"Lagu Cening Putri Ayu diaransemen dengan rumus matematika. Dan pada produk ini pula, kami mendapatkan special award dari Macedonia. Ini merupakan bentuk apresiasi dari Macedonia," sebut pria yang juga guru Kimia ini.
Pembina tim lainnya bernama Made Ari Marlini menambahkan, tahun 2022 ini merupakan pertama kalinya SMAN 1 Bangli mengikuti lomba bertaraf internasional.
"Lomba yang berlangsung bulan Juli ini merupakan yang ke tiga. Pada lomba pertama diselenggarakan bulan Maret, kami mengirimkan satu tim dan mendapatkan medali emas. Dan lomba kedua diselenggarakan bulan Mei, kami mengirimkan dua tim. Keduanya mendapatkan medali perak," sebut guru Bahasa Inggris itu.
Ari Marlini menambahkan, pihaknya akan kembali mengirimkan perwakilan dalam ajang internasional yang rencananya akan diselenggarakan sekitar bulan Oktober-November.
Pihaknya berharap kedepan bisa mengikuti perlombaan secara offline. "Sementara ini kami masih mengikuti secara online, karena berbagai pertimbangan. Mulai dari situasi pandemi, hingga kebutuhan anggaran," ucapnya.
Sementara itu, salah satu perwakilan Spoci Tea Team, I Made Suputra Dwipayana menjelaskan alasan timnya membuat teh spoci karena di Bangli memiliki minuman khas loloh cemcem.
Selain juga karena tanaman cemcem telah dikenal luas dan banyak diolah oleh masyarakat Bangli. Begitupun dengan jeruk siam Bangli yang merupakan salah satu produk terbesar di Bali.
"Kedua bahan ini kami olah menjadi produk inovatif. Di mana kami mengambil ide untuk membuatnya sebagai teh herbal. Mengapa dua bahan ini, karena berdasarkan jurnal yang kami baca, keduanya memiliki kandungan antioksidan yang baik untuk mencegah penyakit degeneratif. Misalnya seperti stroke," jelasnya.
Dalam pembuatan produk ini, lanjut pelajar kelas XI MIPA ini, timnya bekerja sama dengan Universitas Marwadewa. Besar harapan teh spoci ini bisa diproduksi dengan jumlah banyak.
"Karena tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui potensi dari spoci tea, kedepannya tentu kami akan berupaya lebih mengoptimalkan lagi penelitian yang sudah dilakukan. Termasuk dengan melakukan uji lab. Sehingga bisa mendapat izin BPOM dan menyebarluaskan secara legal," tandasnya.
Sementara salah satu peraih emas, yakni tim The Lunar. Ni Kadek Kesuma Anugrah Varshini yang merupakan salah satu anggota tim mengungkapkan, The Lunar Game merupakan game online kolaborasi antara permainan ular tangga dan monopoli. Alasan timnya membuat game ini karena melihat angka bullying dari tahun ke tahun semakin meningkat.
"Ini merupakan salah satu hal yang sangat urgent, namun kurang disadari dari masyarakat. Karenanya kami ingin memberikan edukasi namun melalui media anti mainstream, salah satunya game interaktif," ungkapnya.
Gadis kelas XII IPS ini menambahkan, the Lunar Game sejatinya menyasar anak usia 10 hingga 19 tahun. Walau demikian, pihaknya tidak membatasi game tersebut untuk dimainkan golongan usia tertentu. "Dengan demikian, game ini tidak hanya mengedukasi anak-anak hingga remaja, namun juga secara umum dan luas," ucapnya. (*)
Berita lainnya di Berita Bangli
