Berita Denpasar
Design Cincin Anti Mainstream Ala Stand Xovid 20 di Pica Fest Denpasar
Xovid 20 merupakan salah satu stand UMKM Custom Jewelry di Pica Fest yang menjual cincin dengan design unik.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Xovid 20 merupakan salah satu stand UMKM Custom Jewelry di Pica Fest yang menjual cincin dengan design unik.
Ketika ditemui, I Ketut Arta Pradana Putra selaku Owner stand Xovid 20 mengatakan selain membuka stand di Pica Fest 2022 storenya juga berada di Celuk, Sukawati, Gianyar.
"Kebetulan kita mulai dari Pandemi, saya itu ketemu Xovid 20 sejak pengrajin perak di Celuk semuanya alami penurunan. Waktu itu saya kepikiran karena sama sekali tidak ada orderan dari bule-bule dan wisatawan, kayaknya saya tidak bisa bertahan hidup tergantung pada pariwisata," ceritanya pada, Jumat 5 Agustus 2022.
Setelah itu mengubah pasarnya yang mulanya khusus untuk wisatawan menjadi kepasar lokalan.
Ia menilai para pengrajin perak di Celuk tak banyak yang mau membranding produknya, sehingga lebih banyak menjadi pengrajin saja.
Jadi yang membuat brand-brand perhiasan kebanyakan orang-orang dari luar Desa Celuk, namun memproduksinya di Celuk.
"Saya memulai usaha ini pada Bulan April 2020. Konsep penis yang saya buat menurut saya pribadi saya berfikir kalau saya sebagai pria saya lebih takut itu (alat kelamin) saya tidak naik (ereksi) dibandingkan dengan virus," katanya.
Lebih lanjutnya ia mengatakan, alasannya lebih takut akan hal tersebut karena nantinya jika organ reproduksinya bermasalah maka ia tak dapat menghasilkan keturunan.
Memang Celuk terkenal dengan peraknya. Namun ia berani berbeda dengan lebih menjual design bukan bahan.
Dan anak-anak muda bisa mendapatkan produk cincinnya lebih murah dan terjangkau.
"Kita masih lokalan dan masih dibawah. Design dari saya dan tukang yang membuat. Jadi saya dapat ide saya kasih ide itu ke tukang saya lalu saya serahkan ke tukang finishingnya. Ada yang blg unik dan lucu. Tergantung penilaian orang karena saya membuat berdasarkan hati nurani saya. Setelah ini saya ingin merangkul teman-teman di Desa untuk membuat kerajinan jewelry yang unik," tandasnya.
Untum harga cincinya dibanderol dari harga Rp. 75-225 ribu.
Banyak cincin designnya yang sudah terjual.
Selain design penis dan berhubungan badan terdapat design-design unik lainnya seperti design cinta, ular dan lain-lain.
Untuk bahan cincinya, ia menggunakan white brass, karena dapat membuat harga cincin lebih terjangkau. (*)
Baca juga: Lakukan Promosi Nyeleneh, Stand Distro Darurat di Pica Fest Sukses Rebut Perhatian Pengunjung
