Berita Denpasar

Cegah Kebocoran, PDAM Pasang 6 DMA di Denbar Bali, Hibah dari Korsel sebagai Pilot Project K-Water

Pemasangan DMA ini dilakukan untuk optimalisasi pelayanan pengaliran air termasuk mencegah kebocoran air

ISTIMEWA
PROYEK DMA - Pemasangan DMA di kawasan Jalan Gunung Agung Denpasar, Minggu (2/11). Cegah Kebocoran, PDAM Pasang 6 DMA di Denbar Bali, Hibah dari Korsel sebagai Pilot Project K-Water 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perumda Air Minum Tirta Sewakadharma atau PDAM Denpasar melakukan pemasangan 6 unit Distrik Meter Area (DMA) di Kawasan Denpasar Barat. 

Sampai saat ini, sudah 5 unit DMA dipasang di kawasan tersebut.

Terakhir adalah DMA di kawasan Jalan Gunung Agung yang pemasangannya baru saja tuntas hari ini. Direktur Utama Perumda Air Minum Denpasar, I Putu Yasa mengatakan, keenam DMA tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Korea Selatan melalui K-Water. 

"Ini sebagai pilot project untuk Denpasar dari K-Water, jadi itu adalah hibah untuk Denpasar," ungkapnya, Minggu 2 November 2025.

Baca juga: Dewan Bahas Kisruh Surat Kaleng di Perumda Pasar Argha Nayottama Bali, Dinilai Gagal

Adapun 5 DMA yang telah terpasang yakni di Jalan Kebo Iwa Selatan, Jalan Gunung Agung, Jalan Batukaru, Jalan Gunung Gede, dan Tegal Harum. 

Sementara satu DMA yang belum terpasang yakni di Jalan Bhuana Desa.

"Tinggal yang di Bhuana Desa, mungkin Jumat depan akan dipasang," paparnya.

Ia menambahkan, semua material yang digunakan didatangkan langsung dari Korea Selatan. 

Pemasangan DMA ini dilakukan untuk optimalisasi pelayanan pengaliran air termasuk mencegah kebocoran air karena tekanan air bisa terpantau.

Dengan DMA ini akan lebih mudah memantau pengaliran dan tekanan secara real time melalui Scada System serta dapat memonitor NRW atau tingkat kebocoran air di masing-masing blok DMA.

"Pembuatan DMA ini adalah upaya untuk optimalisasi pelayanan, terutama pengaliran air dari SPAM Penet ke wilayah Denpasar Barat," katanya.

Wilayah yang disasar pemasangan DMA ini adalah beberapa wilayah dilayani melalui SPAM Penet.

"Korea memilih Denpasar karena petunjuk dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," imbuhnya.

Selain itu, dipilihnya Denpasar juga dilihat dari Non Revenue Water (NRW) atau tingkat kebocoran yang cukup tinggi. (sup)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved