Berita Denpasar

TURUNKAN 6 Alat Berat, Lembur Hingga Tengah Malam, Percepat Normalisasi di Tukad Korea & Tukad Lolan

Bahkan mempercepat normalisasi, petugas pun menambah jam kerja. Mereka harus lembur hingga pukul 23.00 Wita alias tengah malam.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
NORMALISASI SUNGAI - Pelaksanaan normalisasi Tukad Badung atau Tukad Korea yang berada di timur Pasar Kumbasari, Denpasar, Senin (27/10/2025). Normalisasi ini menggunakan enam alat berat. 

TRIBUN-BALI.COM  - Dinas PUPR Kota Denpasar kini melakukan normalisasi sungai di dua titik. Pasca normalisasi di Tukad Badung Jalan Pulau Biak, kini dilakukan normalisasi di Tukad Badung dekat Pasar Kumbasari atau Tukad Korea dan Tukad Loloan Desa Sanur Kauh.

Kabid Sumber Daya Air PUPR Denpasar, Ketut Ngurah Artha Jaya, Senin, 27 Oktober 2025 mengatakan, untuk normalisasi di Tukad Badung dimulai dari Taman Kresek hingga ke Pura Beji. Normalisasi ditarget selesai secepatnya.

"Kami mulai normalisasi pada 22 Oktober 2025 kemarin. Secepatnya harus selesai karena tidak tahu bagaimana kondisi cuaca," paparnya.

Untuk mempercepat normalisasi di Tukad Badung, PUPR Denpasar menambah armada alat berat. Awalnya menggunakan empat alat berat kini ditambah dua sehingga menjadi enam alat berat.

Baca juga: KAGET Dengar Suara Ledakan, Jro Made Suarmini Saksikan Kebakaran, Kompor Nyoman Siti Saat Memasak!

Baca juga: FORENSIK Buktikan Bahwa Sang Mandor Dibekap, Makin Kuatkan Indikasi Pembunuhan di Gianyar Bali !

Bahkan untuk mempercepat normalisasi, petugas pun menambah jam kerja. Mereka harus lembur hingga pukul 23.00 Wita alias tengah malam.

Kedalaman lumpur di kawasan ini bervariasi hingga 50 cm. Sedangkan panjang pengerjaan mencapai 450 meter.

Sementara itu, untuk Tukad Loloan, normalisasi dimulai pada 25 Oktober 2025 kemarin. Dikarenakan dalamnya endapan lumpur, diperlukan 3 alat berat.

"Kemarin alat berat kami sempat terjerembab karena lumpurnya dalam. Jadi pakai tiga, satu penggalian dan dua untuk loading," paparnya.

Ketebalan endapan lumpur di Tukad Loloan berkisar antara 1 sampai 1,5 meter. "Panjangnya kurang dari satu kilo, tapi kami juga percepat pengerjaannya," tandasnya.

Normalisasi di beberapa titik sungai di Denpasar ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas bencana banjir bandang yang melanda Kota Denpasar dan wilayah Bali lainnya pada 10 September 2025. Bencana tersebut menyebabkan 18 korban meninggal dunia.

Selain curah hujan yang tinggi, banjir disebut terjadi akibat alih fungsi lahan yang massif sehingga berkurangnya lahan resapan air, tata ruang kota yang semrawut, dan kondisi sungai yang makin menyempit dan dangkal. 

Panel Listrik

Bencana banjir bandang juga mengakibatkan kerusakan panel listrik. Panel yang berlokasi di basement Pasar Badung ini terendam air saat banjir terjadi. Hal itu membuat aktivitas pedagang di Pasar Badung mengalami gangguan. 

Kepala Unit Pasar Badung, A.A. Wijaya Kusuma, mengatakan proses perbaikan sudah berlangsung sejak dua hari lalu dan ditargetkan rampung dalam waktu satu minggu.

“Dalam perjanjian PKS, batas waktu perbaikan adalah dua minggu. Namun kami targetkan dalam seminggu ke depan panel sudah bisa berfungsi normal,” jelasnya, Senin, 27 Oktober 2025.

Dengan rampungnya perbaikan, pasokan listrik di seluruh area pasar khususnya lantai 1 dan 2 akan kembali normal.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved