Berita Buleleng

Patung Angsa 11 Meter Karya Seniman Ketut Putrayasa Jadi Ikon Bendungan Tamblang Buleleng

Patung angsa yang digadang-gadang sebagai yang terbesar di Indonesia dibangun di Bendungan Tamblang, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali.

Ist/Dok. I Ketut Putrayasa
Penampakan patung angsa karya I Ketut Putrayasa di Bendungan Tamblang, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali. 

 

 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Patung angsa yang digadang-gadang sebagai yang terbesar di Indonesia dibangun di Bendungan Tamblang, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali.

 

Patung ini dibuat oleh seniman patung I Ketut Putrayasa, asal Banjar Tandeg, Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung.

 

Tak hanya satu, ia membuat dua pasang patung angsa putih yang kini jadi ikon baru Bendungan Tamblang, Buleleng.

Baca juga: 15 Ribu Bibit Ikan Nila Ditebar di Sawah Desa Bengkel Buleleng

Putrayasa mengatakan patung ini memiliki tinggi 11 meter dengan bentangan sayap sekitar 9 meter.

 

“Patung ini menyambut pengunjung di pintu masuk menuju Bendungan, Desa Tamblang, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng,” kata Putra Yasa, Senin 8 Agustus 2022.

 

Putrayasa mengatakan, pembuatan patung ini melibatkan 30 orang pekerja dan dikerjakan lima bulan.

 

Patung tersebut pun digadang-gadang menjadi patung angsa terbesar di Indonesia.

 

Konsep patung angsa ini merupakan permintaan SNVT Pembangunan Bendungan Balai Wilayah Sungai Bali-Penida (BWS).

 

Konstruksinya menggunakan beton bertulang, dengan posisi angsa diletakkan saling berhadapan pada pintu masuk menuju bendungan Tamblang.

Baca juga: Ranperda Buleleng Tentang Pertanggungjawaban APBD 2021 Disepakati

Warna angsa putih dengan ornamen hiasan warna kuning keemasan yang merupakan simbol mahluk yang disucikan dalam mitologi Hindu.   

 

Konsep pembuatan patung angsa ini lebih mengutamakan nilai-nilai kearifan lokal dan tetap mempertimbangkan bentuk dan estetikanya.

 

Proyek bendungan ini merupakan proyek strategis nasional (PSN) itu, diproyeksikan juga untuk menjadi tujuan wisata favorit di Bali Utara.

 

Putrayasa mengungkapkan rasa syukurnya patung ini selesai tepat waktu sesuai target yang ditetapkan.

 

“Angsa ini bagian dari tiga patung yang akan berdiri di wilayah Bendungan Tamblang, yakni selain patung angsa, ada pula pembuatan patung burung Jalak Bali yang juga sudah rampung, dan satu patung Dewi Danu masih dalam tahap perencanaan,” kata seniman lulusan ISI Denpasar ini.

 

Ia menjelaskan, pembangunan patung Dewi Danu dengan tinggi 20 meter akan berada di lokasi yang sama di wilayah dekat bendungan.

 

“Dan juga akan menjadi patung Dewi Danu tertinggi di Bali dan Indonesia,” ungkapnya.     

 

Menurutnya, dalam kepercayaan Hindu, Angsa adalah salah satu awatara atau inkarnasi Wisnu yang disebut dalam kitab Bhagawatapurana.

 

Angsa merupakan salah satu awatara yang muncul pada zaman Satyayuga atau zaman kebajikan.

 

Kata Putrayasa, dua buah patung angsa yang dimuliakan ini menjadi element esthetic dan ditempatkan pada sisi kiri dan kanan, menjadi pintu gerbang utama (main gate) bendungan Tamblang - Sawan Singaraja Bali.

 

“Pada umumnya kehadiran bendungan hanya berfungsi sebagai penampung air, namun bendungan Sawan-Tamblang juga menghadirkan aspek -aspek non formalnya, salah satunya aspek estetikanya, maka dari itu bendungan Sawan - Tamblang merupakan bendungan percontohan serta bendungan terindah di Indonesia dengan pemandangan gunung dan bukitnya yang memukau,” katanya.

 

Putrayasa menambahkan, tantangan membangun patung berskala besar adalah faktor alam.

 

Proses pengecoran serta risiko angin menjadi pertimbangan matang.

 

“Saat membangun, alam menjadi penentu keberhasilan patung ini bisa diselesaikan hingga tuntas, pasalnya, kendala di lapangan terkadang  hujan dan angin  kencang sangat berisiko bagi keselamatan serta  pemasangan material patung,” katanya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved