Berita Karangasem

Puluhan Ternak Warga Banjar Poh Bebandem Karangasem Keluarkan Busa dari Mulutnya

Puluhan peternak sapi di Dsun Poh, Desa Bhuana Giri, Bebandem, Karangasem mengeluh karena puluhan ternak diduga terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Istimewa
Ilustrasi sapi - Puluhan Ternak Warga Banjar Poh Bebandem Karangasem Keluarkan Busa dari Mulutnya 

TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Puluhan peternak sapi di Dsun Poh, Desa Bhuana Giri, Bebandem, Karangasem mengeluh karena puluhan ternak diduga terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Mulutnya mengeluarkan busa, hingga mengalami luka serta tidak mau makan.

Kepala Dusun Poh, Nyoman Madra, mengaku, ternak  warga diduga terpapar PMK semenjak tiga minggu lalu.

Kronologis awal sapi mengeluarkan busa dari mulutnya.

Beberapa hari kemudian mulutnya luka dan kesulitan makan.

Baca juga: BPBD Karangasem Akan Pasang Alat Repeater dan Sirine Peringatan Dini Erupsi Gunung Agung

Sapi yang mengalami luka seperti itu hampir 70 ekor.

"Warga yang berternak sapi hampir 100 persen di Poh. Sedangkan sapi yang terpapar mencapai  sekitar 70 ekor. Saya belum berani memastikan apakah penyakit yang menyerang ternak warga PMK atau tidak. Kalau dilihat dari gejalanya mengarah ke sana," kata Madra, Senin 15 Agustus 2022.

Ia menambahkan, banyak peternak yang mengeluhkan ini. Ada beberapa terpaksa memanggil dokter hewan untuk mengobati ternaknya.

Rata - rata mereka mrmbayar 100 ribu perekor untuk mendapatkan pengobatan dan diberikan vitamin. Dengan harapan nafsu makannya bisa kembali lagi.

Baca juga: Setengah Hektar Lahan Milik Warga Tianyar Karangasem Hangus Terbakar

"Untuk peternak yang tidak punya uang, terpaksa pakai cara herbal. Sapi biasanya diberikan madu supaya nafsu makan kembali. Ada 45 ekor sapi kondisinya sudah kembali baik, lukanya mulai kering. Sisanya belum, masih luka, "tambah Nyoman Madra

Pihaknya berharap, petugas dari Kesehatan Hewan (Keswan) Karangasem segera memberikan vaksin PMK ke ternak waarga di Bhuana Giri. 

Mengingat hingga kini belum ada bantuan vaksin dari pemerintah. Masyarakat khawatir penyakit tersebut menyebar ke ternak yang kondisinya sehat.

"Beberapa hari yang lalu, peternak di Banjar Poh menyemprotkan desinfektaan secara swadaya. Kasus ini sudah saya sampaikan ke desa. Sayangnya sampai sekarang belum ada bantuan. Senin (15/8/2022),  pemerintah rencana berikan desinfektan ke  peternak,"ungkap  Madra.

Selain di Dusun Poh, beberapa ternak warga sekitar lereng Gunung Agung mengalami kondisi sama. Untungnya belum ditemukan sapi yang mati.

Kepala UPTD Kesehatan Hewan (Keswan) Karangasem, Pande Gede Arya Saputra, belum bisa dihubungi terkait ada temuan kasus sapi yang sakit. (*)

Berita lainnya di Berita Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved