Berita Gianyar

DENTUMAN Terdengar Sebelum Api Sambar 10 Warga di Insiden Kompor Pembakaran Mayat Meledak di Gianyar

Sebelum insiden meledaknya kompor pembakaran mayat di Setra Desa Adat Belaga, warga sempat mendengar suara dentuman keras di tangki kompor.

Editor: I Putu Juniadhy Eka Putra
Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra
Kondisi tempat insiden kompor mayat meledak di Desa Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu 20 Agustus 2022. Api sempat naik setinggi 7 meter lalu menyebar ke samping. 

Berdasarkan pantauan Tribun-Bali.com, apparat dari Polsek Blahbatuh terlihat dating dan memasang garis polisi di TKP insiden meledaknya kompor pembakaran mayat di Setra Desa Adat Selat Belega, Blahbatuh.

Kondisi tempat insiden kompor mayat meledak di Desa Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu 20 Agustus 2022. Api sempat naik setinggi 7 meter lalu menyebar ke samping.
Kondisi tempat insiden kompor mayat meledak di Desa Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Sabtu 20 Agustus 2022. Api sempat naik setinggi 7 meter lalu menyebar ke samping. (Tribun Bali/Ida Bagus Putu Mahendra)

Seusai memasang garis polisi, pihak polsek Blahbatuh akan melakukan penyelidikan dan kemudian melakukan olah TKP kasus meledaknya kompor pembakaran mayat di Desa Adat Belega.

Lebih lanjut, dari pantau Tribun-Bali.com di TKP, para warga masih tetap melanjutkan serangkaian agenda ngaben massal.

Menurut Kelian Desa Adat Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar menuturkan jika pihaknya akan tetap melanjutkan prosesi ngaben rangkaian ngaben massal.

Setelah selesai, pihaknya kemudian bersama pemangku jabatan akan mulai menginvestigasi terkait penyebab terjadinya insiden tersebut.

1 Korban Derita Luka Bakar Hampir 98 Persen

Raut wajah sedih tampak dari istri dari Bagus Oskar Norizon Ninu (33) korban luka bakar upacara Ngaben di Blahbatuh, Gianyar yang sedang menunggu suaminya dalam perawatan di Ruang Luka Bakar, ICU RSUP Prof. Ngoerah, Denpasar.

Ketika ditemui, Ayu Tri selaku Istri dari Oskar mengatakan ketika kejadian tersebut ia tidak berada di lokasi.

"Tahu informasinya jam 20.00 (8) malam. Saya tidak di lokasi saya langsung ke RSUD Sanjiwani. Yang menyewakan kompor itu kakek saya. Karena suami libur kan banyak kemarin pakai kompor jadi diajak," jelasnya pada, Sabtu 20 Agustus 2022.

Suasana Ruang Luka Bakar, ICU RSUP Prof. Ngoerah, Denpasar, pada, Sabtu 20 Agustus 2022.
Suasana Ruang Luka Bakar, ICU RSUP Prof. Ngoerah, Denpasar, pada, Sabtu 20 Agustus 2022. (Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

Oskar mengalami luka bakar hingga 98 persen. Ia pun turut mengklarifikasi kabar yang viral dimana dikatakan kesalahan tersebut karena pemilik sewa kompor yang lalai.

"Itu dibilangnya kesalahan murni dari tukang kompor. Padahal perjanjiannya tukang kompornya dari jam 11-12 lalu dari desanya mulai jam 18.00 seharusnya mulai dari pagi mereka disana tapi mulainya jam 18.00. Kakek saya yang menyewakan kompornya. Karena soalnya ada kabar karena tukang kompornya lalai supaya tidak simpang siur," tambahnya.

Ia mengatakan belum mengetahui secara pasti jelasnya karena kemarin kondisi sudah krodit dan kompornya meledak lalu ketika Tri menanyakan dengan orang disekitar lokasi bukan seperti itu kejadiannya.

"Saya masih fokus yang terbakar. Suami saya belum sadar. Yang saya dengar posisi sudah selesai tinggal matiin saja sebagian sudah selesai lalu siap-siap mau dimatiin pas suami saya lagi pegang selang tiba-tiba meledak. Kemarin masih sadar suami saya sampai di RSUD Sanjiwani," tutupnya.

Tak hanya suaminya, dua sepupunya juga  dirawat di ICU luka bakar dan satu sepupunya menggunakan inkubasi dengan luka bakar 94 persen.

(*)

(Tribun-Bali.com/Ida Bagus Mahendra Putra/Ni Luh Putu Wahyuni Sari)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved