Berita Buleleng
KAPAL KANDAS, Evakuasi KMP Tunu Pratama Jaya Belum Berhasil di Gilimanuk
Proses evakuasi terhadap Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya 3888 hingga kini Senin 22 Agustus 2022 masih belum berhasil dilakukan.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Proses evakuasi terhadap Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya 3888 hingga kini Senin 22 Agustus 2022 masih belum berhasil dilakukan.
Pasalnya, kondisi air yang pasang surut, menyebabkan gagalnya proses evakuasi kapal kandas di Gilimanuk.
Sehingga evakuasi belum berhasil, bagi KMP Tunu Pratama Jaya.
Beberapa kali, pihak terkait sudah mencoba dengan menarik KMP Tunu Pratama Jaya, dengan mengerahkan tugboat namun belum berhasil.
Diperkirakan, air pasang maksimal dua hari mendatang, akan bisa membantu melakukan proses evakuasi kapal kandas di Gilimanuk ini.
Menurut Koordinator Satpel BPTD Pelabuhan Gilimanuk, Nyoman Sastrawan, gagalnya proses evakuasi kapal kandas di Gilimanuk, pada Kamis 18 Agustus 2022 tersebut karena air pasang yang belum maksimal.
Baca juga: NASIB SIAL KMP Tunu Pratama Jaya, Kandas di Perairan Selat Bali, Disebabkan Angin Kencang
Baca juga: KMP Tunu Pratama Jaya Masih Kandas, Evakuasi Tunggu Air Pasang Maksimal

"Belum (lepas). Itu karena kondisi airnya yang pasang surut.
Kami juga sudah mencoba beberapa kali, tapi pasang surut.
Pasangnya masih belum maksimal baru 1 meter sekian," kata Sastrawan saat dikonfirmasi.
Dia memperkirakan, dua hari lagi air pasang kemungkinan bakal maksimal.
Sehingga saat itu diupayakan melakukaan evakuasi kapal kandas di Gilimanuk dengan tugboat.
"Coba dua hari lagi mungkin pasangnya (air) mungkin sudah mulai tinggi, sekitar 2 meter lebih," ucapnya.
Menurutnya, selama ini peristiwa kapal kandas kerap terjadi karena cuaca buruk angin kencang dan lainnya.
Terlebih lagi, lintas Gilimanuk-Ketapang ini adalah lintas yang ekstrem dan kerap terjadi kecelakaan laut.

Dia mengungkapkan, khusus untuk KMP Tunu Pratama Jaya ini hanya posisinya yang kurang beruntung.
Saat keluar dari dermaga kemudian diterpa cuaca buruk angin kencang serta arus laut yang keras.
Hal ini juga mengakibat terdampaknya aktivitas di pelabuhan.
Pelabuhan Gilimanuk terpaksa ditutup sementara karena kondisi ini.
"Apalagi sekarang cuaca ektrem juga. Itu berdampak pada penutupan dermaga 3 hari berturut-turut," tandasnya.
Disinggung mengenai solusi untuk mengantisipasi adanya kapal kandas, Sastrawan menegaskan pihaknya hanya tergantung situasi dan kondisi cuaca saat itu.
Pihaknya juga tidak membuat jadwal terkait penyeberangan, melainkan dari BPTD Ketapang.
"Solusinya adalah dengan menunggu kondisi memungkinkan. Kalau kandas ini kita periksa kembali mulai dari kelayakan dan lainnya. Seluruh kapal mungkin akan diperiksa," tandasnya.
Sebelumnya, KMP Tunu Pratama Jaya 3888 kandas di perairan selat Bali, Kamis 18 Agustus 2022 siang.
Penyebabnya adalah karena cuaca buruk angin kencang, dengan kecepatan 35 Knot.
Pihak Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Bali, juga sempat melakukan penutupan Pelabuhan Gilimanuk sekitar 2 jam 20 menit lamanya.
Namun sejak pukul 15.20 WITA, situasi di Pelabuhan Gilimanuk sudah normal kembali.
Menurut informasi yang diperoleh, KMP Tunu Pratama Jaya saat itu mengangkut 29 orang dan tujuh unit kendaraan.
Seluruh penumpang selamat.
Rinciannya, penumpang sebanyak 16 orang dan ABK 13 orang sehingga total 29 orang.
Kemudian jumlah kendaraan roda dua satu unit, truk sedang (ts) satu unit, truk besar (tb) 1 unit, dan 3 unit kendaraan truk tronton. (*)