Kompor Mayat Meledak

MENGENANG Mendiang Kadek Gian, Korban Kompor Mayat Meledak, Ini Kata Temannya

Kadek Gian di mata teman-teman sekolah adalah anak baik, lucu, dan suka menolong guru. Kadek Gian menjadi korban jiwa, tragedi kompor mayat meledak.

Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Pixabay
Ilustrasi Kebakaran - Kadek Gian di mata teman-teman sekolah adalah anak baik, lucu, dan suka menolong guru. Kadek Gian menjadi korban jiwa, tragedi kompor mayat meledak di Blahbatuh. Ia mengalami luka bakar 90 persen. Dan upacara ngabennya hari ini. 

Kadek Gian pun, diceritakan memiliki sifat ringan tangan dan suka membantu, terutama membantu gurunya di sekolah. 

Baca juga: PILU Kepergian Kadek Gian, Korban Kompor Mayat Meledak, Warga Selat Belega Merasa Kehilangan 

Baca juga: TRAGIS, Kadek Gian Hadiri Upacara Ngaben Ayahnya, Malah Jadi Korban Kompor Mayat Meledak

Persiapan pengabenan almarhum Kadek Gian Pramana Putra (15), pasca terbakar saat upacara ngaben di Desa Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat 19 Agustus 2022 lalu.
Persiapan pengabenan almarhum Kadek Gian Pramana Putra (15), pasca terbakar saat upacara ngaben di Desa Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat 19 Agustus 2022 lalu. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Pihak keluarga masih syok akan peristiwa meninggalnya, almarhum Kadek Gian Pramana Putra.

Pasca pemuda 15 tahun ini terbakar, saat tragedi kompor mayat meledak 19 Agustus 2022 lalu. 

Kejadian naas itu, terjadi pada upacara ngaben massal di Desa Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar.

Kadek Gian pun cukup dekat dengan posisi, di mana kompor pembakaran mayat meledak berada. 

Ia kala itu sedang menyaksikan upacara ngaben massal sang ayah. 

Keluarga mendiang Kadek Gian, selalu menitikkan air mata saat mengingat sosok Kadek Gian, yang terbaring kesakitan saat dalam perawatan di RSUP Sanglah.

"Besok (hari ini, Red) Kadek Gian langsung diaben, jenazahnya masih di rumah sakit.

Besok dipulangkan langsung diaben," ujar seorang keluarga Kadek Gian, dengan nada sedih di Desa Selta Belega, Senin.

Dia pun mengatakan, pihak keluarga belum siap diwawancarai terkait hal ini.

Kehilangan bukan hanya dirasakan oleh pihak keluarga Kadek Gian, namun juga warga setempat.

Seperti halnya I Komang Gading, pecalang Desa Adat Selat Belega mengatakan, dadanya terasa sesak saat mendengarkan kabar bahwa Kadek Gian meninggal dunia.

ilustrasi kebakaran - Pasca pemuda 15 tahun ini terbakar, saat tragedi kompor mayat meledak 19 Agustus 2022 lalu. 

Kejadian naas itu, terjadi pada upacara ngaben massal di Desa Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar.

Kadek Gian pun cukup dekat dengan posisi, di mana kompor pembakaran mayat meledak berada. 

Ia kala itu sedang menyaksikan upacara ngaben massal sang ayah. 
ilustrasi kebakaran - Pasca pemuda 15 tahun ini terbakar, saat tragedi kompor mayat meledak 19 Agustus 2022 lalu.  Kejadian naas itu, terjadi pada upacara ngaben massal di Desa Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar. Kadek Gian pun cukup dekat dengan posisi, di mana kompor pembakaran mayat meledak berada.  Ia kala itu sedang menyaksikan upacara ngaben massal sang ayah.  (Pixabay)

"Dada saya terasa sesak begitu tahu Kadek Gian meninggal dunia.

Kadek Gian sudah saya anggap sebagai anak sendiri.

Dia sering bermain sama anak saya," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved