Berita Gianyar

Pacu Adrenalin, Jembatan Kaca Sepanjang 199 Meter Hubungkan Blahbatuh-Sukawati

Jembatan pemacu adrenalin ini dibuat sepanjang 199 meter dengan ketinggian 40 meter. Pintu masuknya ada di dua lokasi, yakni di Banjar Blangsinga

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Jembatan kaca di Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh dan Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kamis 25 Agustus 2022. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Investor asal China membuat objek wisata jembatan kaca di Kabupaten Gianyar, Bali.

Lokasi ujungnya atau pintu masuknya ada di dua lokasi, yakni di Banjar Blangsinga, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh dan Banjar Tegenungan, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati.

Jembatan pemacu adrenalin ini dibuat sepanjang 199 meter dengan ketinggian 40 meter. 

Dibangun dengan anggaran Rp70 miliar. Nantinya, kaca pada jembatan ini dirancang memiliki efek retak, sehingga semakin memacu adrenalin.

Baca juga: Kadis Damkar Gianyar Minta Jangan Segan Minta Bantuan, Damkar Siap Standby Saat Ngaben

Pantauan Tribun Bali, Kamis 25 Agustus 2022, saat ini fisik jembatan tersebut sudah rampung.

Di mana hanya tinggal penataan di pintu masuk. Jembatan ini berdiri megah di atas aliran sungai petanu. Dan, dari atas jembatan wisatawan juga bisa melihat air terjun Tegenungan.


Menariknya, ketika masuk ke jembatan ini dari Banjar Blangsinga, pengunjung tak hanya disuguhkan oleh jembatan kaca.

Sebab, Blangsinga yang merupakan desa wisata di Kabupaten Gianyar ini, juga menyuguhkan berbagai objek wisata.

Mulai dari objek tracking penyusuri Sungai Petanu, objek wisata spiritual Pura Musen, berbelanja di Krisna Oleh-oleh dan sebagainya. Termasuk pementasan tari kecak setiap bulan purnama. 

Baca juga: Tidak Hanya Kompor Meledak, Ada Sejumlah Insiden Lain Saat Ngaben di Gianyar


Bendesa Blangsinga, I Wayan Murtika mengatakan, jembatan ini merupakan bentuk kerja sama investasi antara Pemerintah Indonesia dengan China.

"Sebelumnya pemerintah kita datang ke China untuk kerjasama investasi. Lalu dipilihlah Bali, khususnya Gianyar untuk jembatan kaca. Proyek ini pemodalnya PT Kaishi, China," ujarnya. 


Di Blangsing, kata dia, proyek ini bersifat kerja sama.

Di mana akan ada persentase yang didapatkan Desa Adat Blangsinga dari retribusi. Adapun investasi Desa Adat Blangsinga dalam hal ini berupa tanah adat.

Seluas 12,8 are yang digunakan untuk lahan ujung dan area administrasi objek.

"Ini dalam bentuk kerjasama bukan kontrak. Nanti ada persentase yang kita dapat," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved