Berita Gianyar

DP3AP2KB Gianyar Kehilangan, Pasca Meninggalnya Dwi dalam Kasus Kompor Mayat Meledak di Blahbatuh

I Kadek Dwi Putra Jaya, salah satu korban kompor mayat meledak di Blahbatuh, Gianyar, sepeninggalnya, DP3AP2KB Gianyar merasa kehilangan.

weg
OLAH TKP - Petugas Bidlabfor Polda Bali melakukan olah TKP di kuburan Desa Adat Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar, Senin (22/8). 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Gianyar, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu telah mengetahui sopirnya, I Kadek Dwi Putra Jaya (32), meninggal dunia pasca menjadi korban kompor mayat meledak di Desa Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali beberapa waktu lalu.


Bahkan, pihaknya dan pegawai di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpinnya, menggelar iuran sukarela untuk meringankan beban keluarga mendiang.

Baca juga: Sedang Berlangsung Prosesi Pengabenan Korban Kompor Mayat Meledak, Kadek Gian di Setra Selat Belaga


"Kami di dinas tempat korban selama ini bekerja merasa kehilangan. Mendiang sudah lama bekerja di sini, bahkan sebelum saya menjadi kepala dinas. Orangnya baik. Semua yang ada di dinas sudah seperti saudara," ujarnya.


Ia mengatakan, awalnya pihaknya berencana berbelasungkawa ke rumah mendiang.

Namun informasinya, jenazah akan langsung dikremasi di Punduk Dawa, Klungkung, Senin 29 Agustus 2022.

"Informasinya besok dikremasi di Punduk Dawa, jadi sekarang di rumahnya tidak ada siapa-siapa. Pegawai di dinas kemarin sudah urunan sukarela untuk meringankan beban keluarga," ujarnya saat dikonfirmasi via telepon.


Diberitakan sebelumnya, setelah mendapat perawatan intensif di RSUP Sanglah selama sepekan, I Kadek Dwi Putra Jaya, salah satu korban kompor mayat meledak saat upacara ngaben di Desa Selat Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali meninggal dunia dalam perawatan, Sabtu 27 Agustus 2022 malam.

Baca juga: Hasil Olah TKP Insiden Kompor Pembakaran Mayat Meledak di Blahbatuh, Selang Kompor Ternyata Bocor

Rencananya jenazah korban akan langsung dikremasi atau aben. Namun pihak keluarga masih meminta petunjuk ke griya. 


Berdasarkan catatan Tribun Bali, Dwi Putra dalam kejadian merupakan salah satu dari tiga petugas kompor mayat asal Banjar Intaran, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring.

Dua lainnya adalah Bagus Oscar yang juga telah meninggal dunia. Satunya lagi I Ketut Adi Wiranata yang masih dalam perawatan.


I Nyoman Regig selaku orangtua Kadek Dwi mengatakan, dalam perawatan anaknya mengalami luka bakar di bawah 50 persen.

Namun kondisinya cukup parah, lantaran perban melekat di bagian tubuh atas hingga kepala. Dan, dalam perawatn di ICU, anaknya selalu merintih kepanasan meskipun suhu ruangan sangat dingin. 


Regig mengungkapkan, saat kejadian, sejatinya anaknya mendapatkan tugas membakar sawa di kelompok lain atau bukan di sawa yang kompornya meledak.

"Saat itu pekerjaan anak saya sudah selesai. Lalu dia ke sawa yang dibakar Oscar bersama Ketut Wiranata, tujuannya untuk membantu agar cepat selesai," ungkap Regig. 


Sama seperti Oscar, pekerjaan membakar mayat ini merupakan kerja sampingan mereka.

Kadek Dwi kesehariannya bekerja sebagai Tenaga Harian Lepas (THL), tepatnya sopir Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Gianyar, Cokorda Gede Bagus Lesmana Trisnu. (*)

 

 

Berita lainnya di Kompor Mayat Meledak

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved