Komnas HAM Patahkan Dugaan Brigadir J Dihabisi di Jalan Tol, Cocok dengan Data Vera Simanjuntak
Komnas HAM Patahkan Dugaan Brigadir J Dihabisi di Jalan Tol, Cocok dengan Data Vera Simanjuntak
TRIBUN-BALI.COM - Dugaan bahwa Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah dihabisi Ferdy Sambo cs dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta dipatahkan Komnas HAM dengan beberapa bukti.
Komnas HAM merilis beberapa foto penting dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Foto-foto yang dirilisnya yakni pada saat Brigadir J tergeletak bersimbah darah di depan pintu, yang berada di sebelah tangga.
Dari foto tersebut, terlihat Brigadir J memakai kaos berwarna putih dan memakai celana panjang jeans.
Posisi tubuhnya tengkurap tergeletak di lantai warna cokelat.
Baca juga: Komnas HAM Temukan Dugaan Brigadir J Lakukan Pelecehan pada Putri Candrawathi, Polri Tindaklanjuti
"Ini yang kami dapatkan, foto yang kami bilang tadi tanggal 8 Juli Tahun 2022 ya, tidak sampai satu jam setelah peristiwa penembakan. Ini posisinya, mohon maaf kami blur (fotonya)," kata Komisioner KOmnas HAM Choirul Anam, Kamis (1/9/2022) dikutip dari tayangan Kompas Tv.
Selain itu, Komnas HAM juga merilis data tangkap layar bukti panggilan telepon antara Brigadir J dengan kekasihnya (V) yang terjadi pukul 16.31 WIB.
Ini yang kemudian menjadi bukti, bahwa Brigadir J pada jam tersebut masih hidup, sebelum peristiwa nahas itu terjadi di rumah dinas Ferdu Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
"(Pukul) 16.31 itulah yang ketiga kami datang ke Jambi, kami mendapatkan informasi 16.31 itu Yoshua masih bisa berkomunikasi dengan suara dengan saudara V."
Baca juga: Brigadir J Tak Bopong Putri Candrawathi ke Kamar, Om Kuat Larang Pegang Tubuh Istri Ferdy Sambo
"Ini yang kemarin kita yakini sejak awal sebenarnya, ketika kita lihat linimasa (dilihat dari) pembicaraan linimasa ini (pukul) 16.31 WIB."
"Nah itu, makanya kami cek di linimasa dan ternyata waktu itu Yoshua masih hidup, di tengah informasi (yang tersebar di Publik bahwa ada dugaan Brigadir J) sudah meninggal dan meninggalnya di jalan tol di Magelang atau di suatu tempat (lain) ya," jelas Anam.
Tidak hanya dua foto itu, Anam juga menunjukkan foto sebuah pantulan proyektil peluru yang ditembakkan dan mengenai lantai cokelat.
"Lanjut ini salah satu titik dimana tembakan rekoset itu ada ini di lantai."
"Ya tembakan ini yang nantinya akan menjadikan titik penting, itu yang kami dapatkan, mungkin itu analisis pelanggaran HAM-nya," terang Anam.