Berita Bali
Putu Trisna Dirujuk ke RSJ Bali, Basudewa: Masyarakat Tidak Boleh Menghakimi Pasien Gangguan Jiwa
Putu Trisna Wibawa dirujuk ke RSJ Bali, Basudewa menyarankan agar masyarakat segera melapor pada instansi terkait yang sudah terlatih
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Setelah diamankan polisi, Kamis 1 September 2022, Putu Trisna Wibawa dirujuk ke RSJ Bali, sekitar pukul 16.50 Wita.
Pemuda yang sempat viral atas aksi hebohnya di Jalan Raya Kerobokan, selanjutnya menjalani rawat inap di ruang intensif.
Direktur RSJ Bali, dr Dewa Gede Basudewa, Jumat 2 September 2022 mengatakan, Putu Trisna dirujuk ke RSJ oleh polisi.
Ini merupakan rujukan pertama kali pemuda 23 tahun itu.
Baca juga: PELAKU Pembacokan Berikan Jawaban Susah Dimengerti, Polisi Akan Bawa Putu Trisna ke RSJ Bangli
"Kami tidak tahu apakah yang bersangkutan pernah menjalani perawatan di tempat lain. Tapi kalau di RSJ, ini pertama kali. Saat ini yang bersangkutan masih menjalani perawatan oleh dokter penanggungjawab pelayanan (DPJP). Oleh dokternya, ditemukan adanya tanda mengalami gangguan jiwa berat. Sehingga perlu dirawat inap," ungkapnya.
Dikatakan mengalami gangguan jiwa berat, karena sudah ada gangguan dalam bentuk tidak nyata dan adanya agresivitas di luar kendali.
Kendati demikian, dr Basudewa menegaskan bahwa seseorang dengan gangguan jiwa masih tetap bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Seperti dalam kasus Putu Trisna.
Sebelum ia ngamuk dan mengancam warga sekitar dengan senjata tajam, ia sempat mengendarai sepeda motor.
Dalam hal ini, Basudewa menjelaskan gangguan jiwa yang dialami Putu Trisna tidak berkaitan dengan aktivitas sehari-hari, salah satunya proses mengendarai sepeda motor.
"Pasien jiwa itu sejatinya mengerti proses mengendarai sepeda motor. Dia mau belanja ke pasar, membeli barang dengan uang, dan sebagainya. Cuma pada saat dia mengalami ketidakmampuan mengontrol, ini yang harus dipahami masyarakat. Supaya masyarakat tidak menstigma bahwa semua sakit jiwa itu tidak bisa dikontrol. Itu yang salah," jelasnya.
Lantas apa pemicu yang menyebabkan Putu Trisna bisa mengamuk, imbuh dr Basudewa, hal inilah yang sedang digali oleh DPJP-nya.
"Sedang dirunut apakah dia ada riwayat gangguan jiwa atau tidak, apakah karena stres, depresi, dan sebagainya. Dan video yang viral kemarin, itulah gambaran ketika dia dalam keadaan dipengaruhi oleh gangguan jiwanya. Tapi tidak semua gangguan jiwa membahayakan seperti itu," ucapnya.
Dokter Basudewa juga mengatakan, upaya menyelamatkan diri yang dilakukan para pengendara sepeda motor saat kejadian tersebut adalah tindakan tepat.
Selanjutnya apabila hal serupa terjadi lagi kedepannya, Basudewa menyarankan agar masyarakat segera melapor pada instansi terkait yang sudah terlatih, baik kepolisian, BPBD, dan sebagainya.