Berita Gianyar

Kenaikan Harga BBM, Sudiangga Nilai Angkutan Siswa Gratis Bisa Kurangi Beban Warga Gianyar

Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini menjadi isu panas hampir di seluruh negeri. Namun angkutan siswa gratis bisa mengurangi dampak

Istimewa
I Made Sudiangga 

 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) saat ini menjadi isu panas hampir di seluruh negeri.

Namun menurut pengamat transportasi Gianyar, I Made Sudiangga, program angkutan siswa gratis di Gianyar yang menjadi program Bupati Gianyar, Made Mahayastra sejak tahun 2018 ini, dapat mengurangi dampak kenaikan tersebut.


"Kita di Gianyar sangat bersyukur Bupati Mahayastra telah memperhitungkan persoalan BBM sejak lama, dengan membuat program angkutan gratis untuk siswa," ujar Sudiangga yang juga Ketua Forum Peduli Blahbatuh itu. 

Baca juga: DP3AP2KB Gianyar Kehilangan, Pasca Meninggalnya Dwi dalam Kasus Kompor Mayat Meledak di Blahbatuh


Berdasarkan catatan Tribun Bali, dalam program angkutan gratis ini, Pemkab Gianyar melalui Dinas Perhubungan Gianyar menganggarkan Rp15 miliar lebih di tahun ini.

Jumlah transportasi yang dilibatkan 12 bus yang tersebar di setiap kecamatan, dan 204 angkot yang juga tersebar di semua desa se Kabupaten Gianyar. 


Menurut Sudiangga, jika fasilitas pemerintah ini memang dimanfaatkan oleh masyarakat, seharusnya beban masyarakat Gianyar soal BBM bisa dikurangi.

Sebab sepengamatannya, mobilitas transportasi yang menguras kantong adalah antar jemput anak sekolah.

"Sebagai masyarakat Gianyar, kami berterima kasih pada Bupati Gianyar. Sebab, selain menyediakan angkutan gratis, kondisi kelayakan kendaraan gratis itu juga dijaga sedemikian rupa, sehingga sangat aman untuk anak kita," tandasnya. 

Baca juga: Dana Hibah Bansos 2022 di Gianyar 196 miliar lebih, Dewan: Belum tentu cair


Sementara untuk mobilitas lain di luar aktivitas yang memang menggunakan kendaraan sebagai alat kerja seperti sopir transportasi, ojek hingga kurir, Sudiangga pun mengajak masyarakat agar berpikiran luas.

Yakni, jika memungkinkan, manfaatkan lah fasilitas bis trans dewata. Dan, membiasakan perilaku hidup sehat, di mana jika tujuan masih di bawah 2 kilometer, agar membiasakan berjalan kaki atau menggunakan sepeda gayung. 


"Pemerintah kabupaten dan provinsi sebenarnya telah memfasilitasi kita dalam menekan biaya di bidang transportasi. Tapi selama ini banyak masyarakat yang manja, yang ke mana-mana pakai kendaraan pribadi. Bahkan hanya keperluan berjarak 100 meter saja, mereka pakai kendaraan. Padahal bisa dilakukan dengan berjalan kaki atau sepeda gayung," ujar Sudiangga.


Jika saja hal tersebut diterapkan, Sudiangga pun menilai akan banyak hal positif yang didapat. Salah satunya akan mengurangi kemacetan.

"Pemerintah menelurkan program transportasi ini, tujuannya memenag mengurangi kemacetan lalu lintas, juga untuk menekan biaya masyarakat di bidang transportasi. Mudah-mudahan dengan kenaikan BBM ini, masyarakat bisa mengarah ke fasilitas pemerintah, agar apa yang dicanangkan pemerintah bisa tercapai sebagaimana mestinya, dan memulai gaya hidup sehat, berjalan kaki atau bersepeda," tandasnya. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved