Berita Bali
Kadishub Bali Tanggapi Kenaikan BBM, Ajak Bersiap Beralih ke Angkutan Umum dan Kendaraan Listrik
Kadishub Bali Tanggapi Kenaikan Tarif BBM, “Siap-siap Beralih ke Angkutan Umum dan Kendaraan Listrik”
Penulis: Putu Yunia Andriyani | Editor: Harun Ar Rasyid
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Masyarakat sedang dihadapi dengan polemik kehidupan yang saat ini diwarnai dengan kenaikan tarif BBM.
Kondisi ini membuat berbagai lini lapisan masyarakat menjadi resah dan kebingungan.
Di tengah pemulihan pasca pandemi COVID-19 yang baru saja melandai, masyarakat harus dihadapkan dengan tantangan berat ini.
Mengambil tindakan cepat, pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Perhubungannya saat ini telah melakukan upaya untuk mengatasi kondisi saat ini.
I Gde Wayan Samsi Gunarta selaku Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali mengatakan upaya ini telah dilakukan dan diawali dengan rapat koordinasi.
Tidak sendiri, Dinas Perhubungan Provinsi Bali juga menggandeng Dinas Perhubungan Kabupaten dan Kota se-Bali.
“Jadi kami sekarang kami masih proses, masih hitung-hitungan, masih koordinasi terkait tindakan selanjutnya yang dapat dilakukan.
Kami juga sedang mengindentifikasi dan merancang upaya atas kebijakan Mendagri dan Menkeu,” ujar I Gde Wayan Samsi Gunarta.
Kepada Tribun Bali, Samsi juga menyebutkan pihaknya melibatkan beberapa stakeholder lainnya.
Stakeholder yang dilibatkan diantaranya ORGANDA, Pawiba, koperasi naungan Dishub, dan stakeholder lain yang terdampak akibat naiknya tarif BBM.
Terlibatnya stakeholder ini mempermudah Dinas Perhubungan untuk mengindetifikasi kebutuhan para stakeholder dengan tepat.
Dengan demikian, bantuan kepada stakeholder dapat diberikan dengan tepat pula sesuai kapasitas Dishub Bali.
“Mereka (stakeholder) nanti ikut mengindentifikasi dan memberikan masukan untuk merumuskan upaya menanggulangi dampak kondisi saat ini,” tuturnya.
Samsi menjelaskan koordinasi yang saat ini sedang berjalan ditargetkan akan selesai pada awal minggu depan.
Setelah itu, rancangan-rancangan koordinasi akan diajukan ke Pusat.
Pihaknya juga masih menunggu koordinasi dari masing-masing kabupaten dan kota di Bali terkait kenaikan tarif BBM ini.
Namun, Samsi memastikan upaya penanggulangan dampak akibat kenaikan tarif BBM dapat diupayakan secepatnya.
“Tanggal 14 saya pastikan semua sudah selesai termasuk pengajuan kabupaten/kota ke Provinsi.
Semoga tanggal 16 mendatang rancangan sudah bisa ajukan ke Jakarta (pusat),” jelas Samsi.
Dengan kondisi naiknya tarif BBM saat ini, Samsi menghimbau kepada masyarakat untuk bangkit dari keluh kesahnya saat ini.
Ia menuturkan tarif BBM memang sudah dipastikan akan naik dan sulit untuk turun kembali.
Oleh karena itu, masyarakat diharapkan agar tidak melaksanakan diri tetap menggunakan kendaraan pribadi.
Masyarakat perlu untuk menyiapkan diri beralih strategi dengan menggunakan angkutan umum dan kendaraan listrik.
Terkait dengan kendaraan listrik, Samsi menuturkan masyarakat dapat dengan mudah mencari kendaraan listrik yang dijual di Bali.
Namun, masyarakat diminta tetap berhati-hati dalam memilih dan membeli kendaraan listrik tersebut.
Apabila masih ragu, Dishub Provinsi Bali telah menyiapkan komite yang bisa membantu masyarakat untuk memiliki kendaraan listrik yang aman.
Dengan beralihnya masyarakat ke angkutan umum dan listrik, diharapkan dapat mengurangi keresahan masyarakat akan naiknya tarif BBM.
Selain itu, aktivitas masyarakat baik yang memerlukan BBM maupun tidak tetap dapat berjalan dengan lancar. (yun)