Banjir di Bali

Pedagang Pasar Kumbasari Mulai Berjualan Pasca Banjir, Pemkot Denpasar Gelar Pecaruan Panca Kelud

Pedagang lantai 1 di Pasar Kumbasari sudah mulai berjualan pada 10 September 2025 pasca banjir bandang yang melanda Kota Denpasar.

TRIBUN BALI/ I PUTU SUPARTIKA
KEMBALI BERJUALAN - Pedagang Pasar Kumbasari Denpasar lantai I sudah mulai berjualan pasca banjir. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pedagang lantai 1 di Pasar Kumbasari sudah mulai berjualan setelah banjir bandang yang melanda Kota Denpasar pada 10 September 2025. Meski begitu, penjualan mereka masih belum ramai alias sepi.

Seorang pedagang alat upakara, Ni Made Boti Widarmini menceritakan dirinya telah berjualan sejak awal Oktober 2025.

Namun belum banyak barang dagangan yang bisa ia sediakan. Mengingat barang dagangan sebelumnya habis, hanyut akibat banjir.

“Ini barang yang saya jual di rumah sebagian saya bawa ke sini. Kemarin hanyut pas banjir barangnya,” katanya.

Baca juga: Pasca Banjir, Pedagang Lantai I Pasar Kumbasari Denpasar Mulai Berjualan, Tapi Masih Sepi

Terkait bantuan yang ia terima sebesar Rp 20 juta untuk 4 los yang dimiliki sudah dipakai untuk membayar utang.

“Barang-barang dagangan yang saya jual ada yang masih ngutang sama suplayer. Saya pakai bayar utang dulu, karena mereka tetap menagih walaupun hanyut kemarin, jadi harus saya bayarkan dulu,” katanya.

Terkait penjualan atau permintaan sarana upakara yang dijualnya, Widarmini mengatakan masih sangat sepi. Hanya ada 1-2 orang yang datang untuk membelinya.

Menurutnya, hal ini terjadi karena banyak pelanggan yang masih ragu untuk datang karena takutnya pedagang belum mulai jualan.

Hal senada juga diungkapkan oleh pedagang lainnya Bu Agung. Dirinya yang berjualan sembako mengaku mulai berjualan kembali sekitar tanggal 8 Oktober 2025.

Barang yang dijual pun seadanya yang bisa ia beli dengan modal yang masih tersisa. 

Terkait bantuan, karena hanya memiliki satu kios, dirinya mendapat Rp 10 juta. Untuk penjualan, Bu Agung juga mengaku masih sepi, bahkan jauh menurun. Hal tersebut lantaran pedagang libur dalam waktu cukup lama akibat banjir.

“Pembeli mungkin mengira pedagang belum mulai lagi berjualan lagi,” katanya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Denpasar menggelar Karya Pecaruan Panca Kelud, Yamaraja Wraspati Kalpa Agung pasca bencana banjir.

Upacara yang bertujuan mengembalikan keharmonisan alam dan dipuput Sulinggih Tri Sadaka ini dipusatkan di Kawasan Pasar Badung, Kamis (30/10). 

Baca juga: HARAP Perbaikan Listrik di Pasar Badung, 90 Persen Pedagang Pasar Kumbasari Kena Banjir Mulai Jualan

Usai pelaksanaan karya, rangkaian dilanjutkan dengan Ngaturang Pakelem di Kawasan Muara Tukad Badung. Diiringi gambelan dan kidung, rangkaian upacara berlangsung khidmat, tampak Tari Rejang Dewa dan Topeng Wali turut dipentaskan. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved